PONOROGO – Kang Giri Bupati Ponorogo menyampaikan pertumbuhan ekonomi di Kota Reyog menunjukkan adanya trend yang terus cenderung menurun.
Di mana, pada tahun 2020 minus 0,9 kontraksi ekonomi akibat pandemi.
Bahkan, di tahun 2019, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Ponorogo 5,00 persen. Itu artinya lebih lambat jika dibandingkan 2018 yang tumbuh sebesar 5,31 persen.
“Pertumbuhan ekonomi tahun 2019 paling rendah dalam 5 tahun terakhir. Perlambatan ini dipicu oleh menurunnya kinerja lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan yang mengalami kontraksi -0,17 persen,” katanya.
Melihat data tersebut, Kang Giri melalui TP2K yang dibentuknya berupaya menaikkan pertumbuhan ekonomi.
Tujuan adanya TP2K ini diantaranya adalah pertumbuhan ekonomi naik dengan Inventarisasi data Bumdes dan UM/IKM berhasil.
Inventarisasi data komuditas Bumdes dan UM/IKM berhasil. Inventarisasi data penyebaran komuditas, fasilitasi (Temu Bisnis, IT, Regulasi, pelatihan) dan Circle P (komuditas terserap pasar local, regional, internasional).
Salah satu programnya yakni bernama Circle P. Melalui terobosan Cicrle P ini akan terjadi Perputaran Komoditas unggulan dengan menciptakan pasar local sehingga bisa saling melengkapi dan memanfaatkan pasar lokal.
Dan juga didorong untuk berkembang ke pasar regional, nasional dan internasional.
Dengan intervensi kegiatan ini diharapkan Angka Pertumbuhan Ekonomi naik dari -0,9 pada tahun 2020 menjadi minimal 3,29 pada tahun 2021.
Targetnya pada akhir tahun 2022, pertumbuhan ekonomi naik menjadi 4,40. (mas)