PONOROGO – SMA Negeri 1 Ponorogo mempunyai komitmen tinggi dalam mewadahi potensi siswa SMP/MTs sampai berprestasi.
Terbukti, meski di tengah pandemi Covid-19, SMA yang dipimpin H. Agus Prasmono, M.Pd ini sukses menggelar Olimpiade Ganesha tingkat Provinsi Jawa Timur.
Endah Susilowati, S.Pd Ketua Panitia mengatakan, meski pandemi namun Olimpiade Ganesha Tahun 2021 ini meningkat secara kuantitas lomba dan kualitas penyelenggaraan.
Sebab, ada penambahan jenis lomba yang dikompetisikan. Khususnya non akademik. Jika semula hanya 2 namun kini mencapai 11 cabang.
Diantaranya, pencak silat, tradisional dance, warok, jatil, bujangganong, baca puisi, monolog, kriya, gitar solo dan vocal solo.
“Untuk tari reyog ini memang maskot SMAN 1 Ponorogo sebagai bentuk kepedulian melestarikan seni tradisi daerah,” ungkapnya.
Pemilihan jenis lomba ini, kata Endah, mengacu pada FLS2N dan SMA Award. “Kami punya semangat akademik dan non akademik semua harus ditingkatkan,” tegasnya.
Sedangkan dari segi kualitas, OG tahun 2021 dijamin kualitasnya. Apalagi mendatangkan dewan juri independen yang kompeten di bidangnya.
Sekolah mendatangkan seniman dan pengamat seni luar kota. Bahkan, untuk seni, didatangkan pakar dari ISI Surakarta.
“Kami menjaga independensi dan netralitas sehingga yang juara betul-betul layak juara dan tidak ada sistem KKN,” tegasnya.
Pelaksanaan lomba mulai babak penyisihan hingga final secara virtual sejak tanggal 3 sampai 6 Maret 2021. Sebanyak 300 peserta bersaing secara online untuk menjadi yang terbaik.
Sedangkan sebagai puncaknya, Jum’at (12/3/2021) berlangsung penyerahan hadiah, uang pembinaan serta sertifikat.
“Khusus momen ini dilakukan secara off line. Para juara dikumpulkan di Aula Ki Ageng Mirah dibatasi 44 peserta dengan protokol kesehatan yang ketat,” sebutnya.
H. Agus Prasmono, M.Pd Kepala SMAN 1 Ponorogo mengaku bersyukur agenda tahunan sekolahnya bisa berjalan di tengah pandemi Corona.
“Bahwa masa pandemi bukan menjadi alasan untuk terus berkarya dan berprestasi. SMAN 1 Ponorogo terus berinovasi untuk mewadahi dan mengembangkan potensi dan menggali kreasi siswa baik akademik dan non akademik,” ungkapnya.
Menurutnya, olimpiade ganesha ini merupakan salah satu layanan sekolahnya. Dan tentunya ketika sudah bergabung di SMAN 1 Ponorogo siswa bakal mendapat layananan unggul lainnya.
“Kami akan memfasilitasi siswa sesuai keunggulan masing-masing. Sehingga selama menjadi siswa SMAZAPO akan digembleng potensi masing-masing,” sebutnya.
Untuk akademik melalui jalur KSN dan non akademik melalui bidang seni serta olahraga
“Melalui jalur itu, banyak anak-anak yang bisa mendapat tiket masuk perguruan tinggi ternama,” sebutnya.
Bahkan, meski sekolah umum namun SMAN 1 Ponorogo juga mengembangkan kegiatan keagamaan.
Salah satunya tahfidul qur’an yang bekerjasama dengan Pondok Tahfidz Al Furqon. Karena ternyata kampus juga menerima mahasiswa melalui jalur tahfidzul quran.
“Sehingga di SMAN 1 Ponorogo ini komplit, akademik, non akademik dan keagamaan semuanya dikembangkan sebesar-besarnya demi masa depan siswa nantinya,” pungkasnya. (mas)
