PONOROGO – Bupati Ipong Muchlissoni ternyata juga mendengar keluhan masyarakat terkait PPKM yang membatasi gerak masyarakat di mulai malam hari saja.
Bupati Ipong juga menyimak statemen wakil rakyat yang mempertanyakan apakah virus Covid-19 itu hanya keluar malam hari dan siang tidak. Sehingga PPKM di Kota Reyog ada peraturan jam malam dimulai pukul 20.00 WIB.
Begini jawaban Bupati Ipong MS. “Apakah virus Corona cuma malam hari saja sehingga PPKM yang dibatasi saat malam? Sesungguhnya tidak, virus Corona itu ada 24 jam,” tegas Bupati Ipong Muchlissoni, Rabu (3/2/2021).
Menurutnya, karena namanya saja PPKM maka Pemkab Ponorogo tentu harus melakukan pembatasan.
“Kalau yang dibatasi seluruh waktu itu namanya lockdown, itu namanya menghentikan seluruh kegiatan masyatakat,” tegasnya.
Bupati Ipong kemudian membeber alasan memilih membatasi malam hari. “Kita harus memilih yang tepat yang tidak banyak mengganggu ekonomi maka yang kita dibatasi malamnya,” ungkapnya.
Disamping itu, kata Ipong, Ponorogo punya tempat hiburan malam yang sulit menerapkan protokol kesehatan.
“Kedua, di malam hari itu kita mengenal ada banyak hiburan malam. Itu sulit sekali untuk menghindarkan diri dari jaga jarak dan sebagainya. Maka dengan batasan itu diharapkan tempat hiburan malam juga tutup, tempat hiburan tidak ada,” sebutnya.
Selain itu, Ipong menilai pembatasan di malam hari dampaknya tidak sebesar siang. “Nah dampak ekonomi tidak sedahsyat yang dibatasi malam hari,” yakinnya.
Sehingga Bupati Ipong berharap, penjelasan ini bisa dimaklumi. “Jadi bukan Corona tidak ada di siang hari tapi kita memang harus memilih waktunya kapan. Karena PPKM itu namanya saja pembatasan, dari waktu 24 itu harus ada waktu yang dibatasi. Kita memilih malam karena alasannya seperi itu. Ini penting agar kita semua memahami kenapa malam,” pungkasnya. (as)
