PONOROGO – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ponorogo Munajat mengaku tidak merasa terancam sebagai ketua penyelenggara pemilu dengan kejadian yang menimpanya.
Peristiwa pecah kaca mobil yang terjadi saat parkir mobil dipinggir jalan umum itu dinilai musibah.
“Saya tidak merasa ada ancaman dari siapapun, kejadian ini saya anggap musibah,” kata Munajat, Selasa (13/10/2020).
Sebenarnya, pihaknya sudah berhati-hati memarkir kendaraan dipinggir jalan disaat mau turun menuju ke tempat penjual buah, semoga kedepan tidak ada apa-apa lagi.
“Kejadiannya sangat cepat, tidak kurang dari 15 menit, saya dengar suara brak, kemudian alarm bunyi dan saya melihat ada orang mengambil tas kecil/tas pegangan didalam mobil,” jelasnya.
Munajat juga menyebut, kejadian pecah kaca dan pengambilan tas kecil/tas pegangan murni musibah, dan ketika peristiwa itu terjadi juga tidak merasa dibuntuti oleh seseorang saat keluar dari Kantor KPU Ponorogo menuju kerumahnya di Mlarak.
“Saya tidak merasa ada orang yang membututi, tidak ada insting sama sekali dengan kejadian yang menimpanya. Saya biasa saja, waktu itu ingin berhenti membeli buah,” ucapnya.
Akibat kejadian itu kerugian yang dialami, uang sejumlah Rp. 5,8 juta, ktp, sim, kartu atm dan surat-surat lainnya raib. (mny).
