PONOROGO – Di tengah pandemi covid-19 rawan munculnya informasi hoax yang meresahkan masyarakat.
Layanan online yang cepat dan akurat seputar corona dibutuhkan masyarakat.
Hal ini memantik kepedulian Adewidya Buchanani Fadil, salah satu pegiat teknologi informasi di Ponorogo untuk memberikan pelatihan kepada sejumlah desa.
Ujung tombak pelayanan di masyarakat itu dibimbing untuk menyediakan layanan hotline Covid-19.
Bahkan, Ade Fadil-sapaan akrabnya, bersama beberapa kawannya secara sukarela memberi pelatihan kepada sejumlah desa.
‘’Harapannya membantu mendekatkan informasi kepada masyarakat supaya bisa mengetahui potensi penyebaran virus korona di lingkungan sekitarnya,’’ ungkap Ade Fadil.
Tujuannya, supaya desa mempunyai fasilitas hotline seperti pemerintah provinsi, kabupaten, maupun pusat.
Sebab saat ini, hoaks dan disinformasi rawan meresahkan masyarakat. Mereka harus mendapat akses informasi yang valid. ‘’Yang di perantauan pun bisa mengakses data-data akurat ini,’’ bebernya.
Apalagi, pembuatan fasilitas hotline, kata Ade, sejatinya cukup mudah. Desa cukup menyediakan satu nomor khusus sebagai hotline untuk dihubungi oleh masyarakat.
Akan ada aplikasi khusus yang bisa membalas pesan masyarakat secara otomatis.
‘’Jadi operator tinggal memperbarui datanya saja sesuai perkembangan yang ada. Kalau template-nya, sudah ada,’’ jelas Ade.
Selain membalas otomatis, operator juga bisa menjawab secara manual pesan-pesan dari masyarakat.
Misalnya, jika ada pengaduan dari masyarakat. Operator tinggal menindaklanjuti ke pihak-pihak di satgas penanggulangan Covid-19 desa setempat.
Beberapa desa, lanjut Ade, juga menambahkan beberapa layanan di hotline mereka. Misalnya, prosedur pengurusan izin maupun dokumen tertentu. ‘
“Persyaratannya apa saja, tinggal diakses melalui hotline. Ini mengurangi layanan tatap muka,’’ terangnya.
Saat ini sudah ada empat desa di Balong yang mempunyai layanan tersebut. Salah satu Desa yang menikmati hasil pelatihan itu adalah Tatung Kecamatan Balong.
“Layanan hotline efektif dalam menginformasikan perkembangan Covid-19 kepada masyarakat desa,” ungkap Kades Tatung Rudi Sugiharto.
Selain itu, dapat mengurangi potensi terpengaruh hoaks maupun disinformasi dari media sosial.
“Dalam situasi seperti sekarang ini, informasi yang akurat itu penting untuk menjaga kondusifitas dan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap Covid-19,’’ pungkasnya. (as)
