PONOROGO (MP) – Anggota DPR-RI dari fraksi PDI Perjuangan Dapil VII Jatim Drs. H. Sirmaji, M.PD. dalam kunjungan kerjanya reses jaring aspirasi, melihat kondisi bangunan embung mangkrak di desa Sidoharjo Kecamatan Jambon Ponorogo, Selasa (07/11).
Embung Dangkak di desa yang terkenal sebagai kampong idiot itu bila difungsikan lagi bisa mengairi 3 Kecamatan yakni Jambon, Badegan dan Kauman. Seperti di Kecamatan Kauman desa yang akan menerima manfaat Desa Tegalombo, Kecamatan Badegan, Desa Tanjungrejo dan Kecamatan Jambon, Desa Sidoharjo, Krebet, Jambon, Karanglokidul, Bululor.
Politisi PDI Perjuangan yang akrab dengan masyarakat ini terpaksa dibonceng dengan sepeda motor untuk menuju lokasi embung. Jalan menanjak, berkelok-berkelok, naik turun, samping jurang, tak membuat surut legislator Komisi II DPR-RI ini untuk melihat dari dekat. Ikut melihat kelokasi embung, dari Muspika Jambon, Barno kades Bringinan, parnu kades Sidoharjo dan perangkat Desa setempat.
Amat disayangkan melihat kondisi embung Dangkak yang begitu besar, sekarang dalam kondisi mangkrak, kalau difungsikan kembali, sangat luar biasa. “Saya melihat ada tiga sungai kecil, ini akan menjadi sungai kalau hujan turun. Akibat pendangkalan embung, sehingga airnya tidak bisa tersimpan,” ungkap Sirmaji.
Pihaknya akan perjuangkan melalui program Nasional Pemerintah, dimana Presiden RI Joko Widodo mempunyai program 1000 embung, itu akan kita manfaatkan dengan baik.
“Saya sudah melihat kondisi obyektif dari embung yang dulunya sudah dibangun dan sudah berfungsi, dan sekarang kondisinya mangkrak,” ujar Sirmadji.
Ia juga menjelaskan, setelah melihat kondisi embung dangkak, pihaknya akan berupaya memperjuangkan ditingkat pusat. “Saya akan usulkan agar embung dangkak di Desa Sidoharjo Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo ini bisa di rekonsiliasi ulang, biar embung bisa berfungsi kembali,” ucap anggota DPR-RI dari fraksi PDI Perjuangan.
Politisi kelahiran Trenggalek ini juga berharap apa yang dilihatnya yakni embung yang mangkrak sejak tahun 1991 akan diperjuangkan biar kedepan bisa difungsikan kembali. “Saya melihat ada aliran air dari atas bukit. Dan dibawah Saya melihat juga ada sumber mata air. Artinya disini masih ada sumber air yang besar dan perlu adanya embung,” terangnya.
Menurut keterangan kades desa Sidoharjo Parnu, dulu embung ini selain untuk mengairi sawah di beberapa desa dibawahnya, juga bisa digunakan untuk memelihara ikan. “Saya akan perjuangkan agar embung ini bisa mendapat bantuan dan difungsikan kembali. Selain sebagai pengairan, juga bisa menjadi obyek wisata di Desa Sidoharjo,” tukasnya. (mny)