PONOROGO, (MP) – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) se Kutho Kulon (Kecamatan Sukorejo, Kauman, Badegan, Sampung dan Jambon) mengadakan berbagai macam kegiatan dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) PGRI yang ke-72. Salah satunya lomba menyanyi tunggal keroncong dan pop daerah, Rabu 8 Nopember 2017.
Pada perlombaan ini diikuti sebanyak 20 peserta. Terdiri dari 4 orang guru per cabang PGRI se Kutho Kulon.
Dengan mengenakan kebaya untuk peserta putri dan baju ponoragan bagi peserta putra beradu kebolehan membawakan lagu untuk dinilai dewan juri.
Drs. Soeran, M.Pd Kepala UPTD Pendidikan Sukorejo mengatakan sengaja memilih lomba menyanyi keroncong. Hal ini dipilih karena untuk menggali olah suara para guru. Lantaran guru itu dimanapun dan kapanpun serta dalam bidang apapun pasti dibutuhkan.
“Karena guru adalah segalanya maka acara perlombaannya pun beranekaragam. Dimotori PGRI se kutho kulon kami memilih lomba menyanyi keroncong,” terangnya.
Sementara itu, Drs. Prayitno, M. Pd Ketua PGRI Kabupaten Ponorogo mengapresiasi komitmen PGRI se Kutho Kulon yang menyemarakkan peringatan HUT PGRI. Mulai dari upacara, olahraga, seni budaya dan jalan santai. “Ini menjadi indikasi dinamika organisasi PGRI Kutho Kulon hebat dan luar biasa,” apresiasinya.
Prayitno juga mengakui dipilihnya lomba nyanyi keroncong ini sudah tepat. Lantaran guru dituntut untuk memiliki multitalenta. “Guru harus multitalenta, harus serba bisa,” ungkapnya.
Menurutnya, sebagai guru profesional, guru tidak hanya bertugas untuk mendidik dan mengajar saja. Namun guru dituntut pula untuk menumbuhkembangkan minat dan bakat siswa.
“Jika gurunya pintar menyanyi otomatis muridnya juga pinter menyanyi. Begitupun untuk bakat dan bakat minat lainnya, non sense jika guru tidak punya talenta kemudian anak didiknya punya talenta juga,” terangnya.
Orang nomor satu di PGRI Kota Reyog ini juga memaparkan bahwa lewat seni mampu membentuk karakter anak didik. “Guru jangan sibuk dengan hp saja, berbahaya. Isilah dengan kegiatan seni budaya untuk menanamkan karakter anak,” paparnya.
“Dengan seni, anak bisa lebih perasa, cepat tanggap, hatinya lunak, punya etika dan sopan santun,” imbuhnya.
Pihaknya berharap agenda tahunan yang meriah dan semarak ini terus diagendakan. “PGRI Kutho Kulon sudah terkenal selalu menjadi barometer. Mohon untuk tetap dilestarikan,” pungkasnya.
Lomba menyanyi keroncong ini dihadiri oleh Ketua PGRI Kutho Kulon beserta pengurus dan anggota, Wansehat PGRI masing-masing cabang dan undangan penting lainnya. (agus)