PONOROGO, (MP) – Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Ponorogo menggelar konferensi internasional, Sabtu (4/10/2017). Kegiatan yang digelar di Aula Lantai 4 Gedung Rektorat ini sekaligus juga diselenggarakan Call for paper.
Dr. Happy Susanto, MA selaku Direktur Pascasarjana mengatakan, kegiatan yang bertajug The International Conference & on Islamic Education (ICIE) ini digelar untuk menjaring konsep-konsep pendidikan Islam yang dihasilkan oleh para peneliti, praktisi pendidikan serta dosen dalam rangka memperkuat nasionalisme bernegara dalam kacamata Pendidikan Islam.
Hebatnya, seminar internasional ini menghadirkan pakar yang kompeten di bidangnya. Yakni, Prof. Dr. Datuk Mohd Noh Dalimin (Universiti Tun Hussein Onn Malaysia) dan Assoc. Prof. Ismail Suardi Wekke, Ph.D (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Sorong – Indonesia).
Menurutnya, Seminar Internasional ini mengambil 12 tema. Diantaranya, (1) Education is a mediator of vorious culture; (2) Religion integration in the state; (3) Social well being; (4) Globalization and human right; (5) Good corporate governance; (6) Nationalism; (7) Law: social politics; (8) Economic integration; (9) Business ethics; (10) Renewable energy; (11) Citizen charter; and (12) Ecotourism.
“Tema-tema tersebut dipilih dengan tujuan bahwa peserta seminar dapat saling bertukar pengetahuan mengenai kemajuan penelitian yang terjadi di wilayah masing-masing,” terangnya.
Latar belakang acara ini, kata Dr. Happy Susanto, MA, lantaran saat ini banyak hasil penelitian yang tersebar di berbagai perguruan tinggi dan lembaga penelitian di seluruh wilayah ASEAN. Namun banyak yang belum didesiminasikan dan disosialisasikan secara optimal.
Oleh karena itu, pihaknya berharap melalui seminar ini bisa mendesiminasikan fokus penelitian pendidikan Islam terkini untuk memperkuat nasionalisme bernegara. Selain itu juga bisa membiasakan budaya meneliti tentang pendidikan Islam bagi para pakar, peneliti, perguruan tinggi dan praktisi di bidang pendidikan. Dan tak kalah pentingnya yakni bisa memperluas wawasan dan jaringan komunikasi bagi para pakar, peneliti, perguruan tinggi dan praktisi dalam penelitian pendidikan Islam.
Dr. Happy menegaskan bahwa tindak lanjut dari seminar ini adalah publikasi prosiding terindex scopus dan thomson.
“Kami berharap munculnya pengembangan konsep-konsep dan aplikasi-aplikasi yang dapat digunakan oleh pemerintah dan masyarakat akademik, serta dalam melaksanakan pembangunan dan untuk memperkuat nasionalisme bernegara,” paparnya.
Pihaknya juga menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada para presenter, editor dan seluruh panitia atas jerih payahnya sehingga seminar dapat berlangsung dengan baik.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada jajaran Pascasarjana dan Pimpinan Universitas Muhammadiyah Ponorogo yang telah memfasilitasi agenda ini.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak lain yang belum kami sebut yang banyak membantu terselenggaranya seminar ini serta terwujudnya prosiding ini,” pungkasnya. (gus)