PONOROGO – Pelajar SMPN 1 Jetis kembali membuat inovasi baru sebagai upaya mencegah penularan Covid-19.
Setelah berhasil membikin bilik detektor suhu otomatis, kali ini SMPN 1 Jetis membuat alat yang bernama smart electric face sheild.
Smart electrik face sheild ini dirancang oleh siswi yang bernama Salsabila Dinis Oktavista
Kelas 8 H di bawah bimbingan Dwi Jatmiko guru pembina SMPN 1 Jetis.
Dwi Jatmiko kepada mediaponorogo.com mengatakan, smart electric face sheild ini berfungsi sebagai alat yang dipakai anak di kelas sehingga guru bisa memantau suhu tubuh dan kesehatan anak didiknya.
Secara real time, alat tersebut bisa mengukur suhu siswa. Ketika suhunya abnormal maka otomatis akan memberikan informasi berupa sms kepada orang tua siswa. Informasi yang dimaksud adalah anak didiknya tidak sehat dan harus dijemput.
Miko sebutan beken guru yang inovatif ini menjelaskan, ide awal dibikinnya alat ini karena adanya pandemi.
“Adanya pandemi membuat kami tergerak untuk memanfaatkan teknologi demi meminimalisir penyebaran Corona,” sebutnya.
Adapun cara kerjanya, alat dilengkapi dua sensor. Pertama, sensor pengukur jarak yang mengatur jarak agar hasil pembacaan bagus.
Kedua, sensor suhu non kontak yang berfungsi mengirimkan data yang diolah di mikrokontroler dan ditampilkan pembacaannya di LCD.
Setelah itu, apabila pembacaan abnormal sim 800 akan bekerja dengan mengirimkan sms ke handphone orang tua yang sudah diregister sebelumnya.
Miko menyebut, smart electrik face sheild ini tidak akan memberatkan jika dipakai siswa. Karena dibuat dari bahan yang komponennya SMD kecil. “Kami desain senyaman mungkin dipakai siswa,” sebutnya.
Menurutnya, semua jenis face sheild bisa digunakan. Tinggal menambahkan alat elektrik tersebut.
“Biayanya pun murah tidak sampai Rp 450 Ribu sudah jadi,” sebutnya.
Temuan hasil kolaborasi siswa dan guru ini tidak terdapat kendala yang berarti dalam pembuatannya.
“Kami sempat kesulitan mengatur pembacaan. Namun berkat uji coba berkali-kali alhamdulillah akurat,” sebutnya.
Temuan alat inipun mampu membawa SMPN 1 Jetis menjuarai lomba essay tingkat kabupaten yang digelar dalam HUT SMAN 1 Badegan.
Bahkan, temuan alat ini diajukan untuk mengikuti ajang ISPO. “Sudah kami kembangkan juga bisa mengukur jarak atau mengatur physical distancing,” sebutnya.
Pihaknya mengaku bakal terus melakukan inovasi baru. “Kami akan terus research inovasi karena SMPN 1 Jetis adalah sekolah berbasis research,” pungkasnya. (agus rifai)