BRINGINAN, JAMBON (MP) – Terancam gagal panen tanaman padi, Pemerintah Desa Bringinan Kecamatan Jambon bersama kelompok tani dan seluruh warga menyelenggarakan pencegahan dan gerakan masal gropyok/tangkap hama tikus, Selasa (13/02) pukul 01.00 WIB. Acara itu dihadiri forum pimpinan Kecamatan Jambon, babinsa, polsek dan undangan lainnya.
Para petani resah/khawatir gagal panen lagi dimana sebelumnya jagung dan ketela ludes disebabkan hama tikus werok. Jenis tikus werok adalah tikus yang berukuran jumbo hampir sebesar marmot saat ini sering dijumpai warga Bringinan disekitar lahan pertanian. Sehingga para petani dihantui dan was-was akan serangan hama tikus werok tersebut.
Pantauan dilapangan gerakan gropyok tikus berhadiah yang merupakan musuh bagi tanaman padi dilakukan petani bersama seluruh elemen warga Desa Bringinan dilakukan langsung di lahan persawahan petani. Dari hasil penangkapan ituPemerintah Desa Bringinan membeli tikus werok hasil tangkapan hidup Rp. 5 ribu per ekor dan tikusmati Rp. 2500 per ekor
Barno selaku kepala Desa Bringinan kepada sejumlah wartawan mengungkapkan, aksi pengendalian hama tikus di Desanya melibatkan seluruh elemen warga bersama kelompok tani.
Pihaknya mengajak semua warga untuk bersama-sama cara pengendalian hama tikus dimana diperlukan kepedulian bersama bukan hanya petani saja, namun juga pihak terkait lainnya. Hama tikus menurutnya merupakan salah satu penyebab kerusakan tanaman padi di Desanya.
“Gerakan masal gropyok tikus ini kita lakukan serentak seluruh elemen warga Desa Bringinan, dan kelompok tani,” ujar Barno. Dia juga menjelaskan, sebelumnya untuk mengendalikan populasi hama tikus dilakukan perkelompok hasilnya tidak memuaskan.
Barno juga menambahkan, selain kita melakukan gropyokan langsung serentak, juga dilakukan pemasangan racun, pemasangan alat umpan, pemberian klintheng sampai pemberian obat pil kontrasepsi.
“Hari ini selain mengadakan gopyokan tikus serentak, untuk pengendalian hama tikus agar tidak berkembang kita fokuskan pada pencegahan. Dengan cara pemasangan obat pada sarang tikus,” katanya.
Salah satu petani, Sugiono (45 tahun) mengaku senang dengan kegiatan lomba menangkap tikus, Selain untuk hiburan juga bermanfaat untuk mengurangi hama tikus.
“Senang jadi hiburan bersama, ini mempererat semangat kekeluargaan sekaligus juga memberantas hama tikus yang mengganggu tanaman padi,” tukasnya. (mny)