Home Headline Agus Sriwahyuni Pejuang Update Peta Corona, Berharap Data Jadi Kesadaran Warga

Agus Sriwahyuni Pejuang Update Peta Corona, Berharap Data Jadi Kesadaran Warga

0

PONOROGO – Adanya pandemi corona virus disease 2019 atau Covid-19 membuat Pemkab Ponorogo bekerja ekstra.

Selain fokus bagaimana mengatasi virus Corona, juga dituntut memberikan data informasi yang tepat dan akurat.

Data itu tertuang dalam update peta sebaran covid-19 di Ponorogo yang setiap hari perkembangannya ditunggu-tunggu oleh masyarakat.

Di balik updatenya data itu, ada sosok wanita yang berjuang dalam menyajikan peta sebaran Covid-19.

Dia adalah Dra. Agus Sriwahyuni, MSi selaku Kepala Bidang Statistik dan Persandian pada Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Ponorogo.

Wanita berkaca mata inilah yang menjadi ‘wali data corona’ dan memberi warna tiap kecamatan sesuai kondisinya terkini.

Kepada mediaponorogo.com, Rabu (13/5/2020) Bu Agus sapaan akrabnya mengungkapkan alur pembuatan info grafis Covid-19.

Tahap awal, Dinas Kesehatan mengirimkan data ke bagian statistik berupa angka dari setiap kecamatan.

Selanjutnya data diolah, disesuaikan jumlah terkini. Baik jumlah yang terbaru maupun akumulatif.

Di situ juga sudah dirinci jumlah masing-masing kategori. Mulai ODR, ODP, OTG, PDP. Termasuk pasien positif dan sembuh.

Disamping itu, Agus juga mengupdate warna peta kecamatan sesuai kondisi terbaru.

“Kalau warna sudah ada pedumnya,” ungkapnya.

Menurutnya, pekerjaan mengolah data ini lebih banyak di luar jam kerja kantor. Karena data biasanya dikirim dinas kesehatan setelah pukul 18.00 WIB.

“Biasanya data diberikan dinkes di atas pukul 18.00 WIB,” sebutnya.

Sehingga, Agus harus stand by setiap saat sehingga ketika mendapatkan data bisa secepatnya diolah. “Data dikirim via whatsapp, selanjutnya diolah sekitar satu jam,” sebutnya.

Agus mengaku sangat berhati-hati dalam menginput dan menyajikan data. Karena data ini bakal dikonsumsi dan menjadi acuan masyarakat.

“Yang jelas harus jeli. Pernah kejadian, mungkin terlaku malam dan capek, kita ada kesalahan sedikit, mungkin tanggal belum sempat diganti salah satunya,” sebutnya.

Untuk menghindari kesalahan, pihaknya melakukan prosedur cek dua tingkat. “Ceknya 2 tingkat. Ketika sudah selesai, peta saya kembalikan ke Dinkes, jika sudah benar maka bisa disampaikan ke tim untuk siap diuplad,” sebutnya.

Sebagai manusia biasa, Agus sempat pula deg-degan ketika pertama kali Kota Reyog ada yang positif Covid-19.

Bahkan, saat pertama kali Ponorogo zona merah itu Agus menginput data dengan kondisi sakit. Sempat asam lambung naik.

“Jadi pertama ada positif itu asam lambung naik. Saya ke dokter,” ungkapnya.

Namun setelah itu, ia bisa menginformasikan data dengan tenang. Karena ia sadar penyajian peta yang menjadi tugasnya ini sedang ditunggu-tunggu updatenya.

“Memang wabah ini sesuatu yang baru dan berita di luar negeri seperti itu kita juga terbawa awalnya. Sekarang biasa. Tugas kita memberikan info harus kuat. Alhamdulillah bisa melalui. Semoga sehat terus sehingga bisa menginfokan. Saya tahu peta ini ditunggu sampai malam,” bebernya.

Agus bercerita juga sempat menerima data lebih dari jam 9 malam. Sehingga infografis belum sempat update sampai saat waktu makan sahur.

“Pernah ada sampai pagi sahur karena saat itu ada tambahan merah atau tambahan pasien yang sembuh,” sebutnya.

Sebab, ketika perubahan itu alurnya memang berbeda dari peristiwa biasa. “Kalau ada tambahan merah atau sembuh kita menunggu bapak bupati. Aturannya harus diumumkan Bupati dahulu, kalau sudah ada ijin keluar, barulah dishare,” sebutnya.

Agus juga menyebut dengan adanya peta itu diharapkan masyarakat bisa mulai belajar membaca data.

“Selama ini kan data dinggap tidak penting, data dianggap bukan aset sebetulnya aset. Dengan adanya covid-19 ini masyarakat mulai belajar membaca info,” sebutnya.

Disamping itu, adanya peta covid diharapkan bisa meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat.

“Harapannya ada kesadaran. Jika suatu kecamatan merah itu ada kesadaran dan kewaspadaan masyarakat untuk meningkatkan standar kesehatan mencegah penyebaran covid-19,” pungkasnya. (as)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here