SLAHUNG, Media Ponorogo – Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Ponorogo melanjutkan agenda Safari Ramadhan.
Setelah sebelumnya mengunjungi Kecamatan Jenangan dan Mlarak, giliran warga Kecamatan Slahung yang menerima kunjungan dan santunan pada Senin (17/3) di Masjid Al Hasan, Desa Nailan.
Kegiatan Safari Ramadhan ketiga kalinya ini disertai pemberian bantuan dari Baznas kepada 44 warga penerima.
Acara dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Bendahara Umum MUI Kabupaten Ponorogo, Ustadz Agus Khoirul Hadi, M.Pd., Wakil Ketua Baznas Kabupaten Ponorogo, Dr. Agus Setyawan, M.Si., Camat Slahung beserta jajaran Forkopimka, Ketua MUI Kecamatan Slahung dan pengurusnya, para Kepala Desa se-Kecamatan Slahung, serta masyarakat sekitar.
Wakil Ketua Baznas, Dr. Agus Setyawan, menjelaskan bahwa Safari Ramadan ini bertujuan untuk membangun sinergi lintas komponen untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Pemberian santunan merupakan wujud kepedulian sekaligus upaya memperkenalkan Baznas sekaligus mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam program-programnya.
“Dengan sinergi yang kuat, semua akan terasa lebih mudah dan ringan,” ujarnya.
Camat Slahung menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara tersebut dan mengapresiasi kebersamaan yang terjalin di wilayahnya.
Ia menekankan bahwa kebersamaan merupakan kunci utama dalam membangun masyarakat yang damai, nyaman, dan sejahtera.
Hal senada disampaikan Ketua MUI Kecamatan Slahung yang juga menyampaikan terima kasih dan berharap kegiatan ini dapat berlanjut setiap tahunnya.
Ustadz Agus KH: Ramadhan, Momentum Perbaikan Diri untuk Investasi Akhirat Nanti
Ustadz Agus Khoirul Hadi, M.Pd. dalam tausiyahnya, memberikan pesan mendalam tentang pentingnya memanfaatkan momentum Ramadhan untuk perbaikan diri.
Beliau menekankan dua aspek penting: perbaikan diri secara personal dan sosial.
Secara personal, Ramadhan menjadi waktu untuk melatih pengendalian diri, muhasabah diri, meningkatkan kesabaran, kepatuhan, dan ketaatan kepada Allah SWT.
Sementara secara sosial, Ramadhan mendorong rasa empati, kepedulian, kedermawanan, solidaritas, dan kebersamaan kepada sesama.
Ustadz Agus KH juga mengingatkan akan ketidakpastian datangnya kematian dan mengajak jamaah untuk tidak menunda melakukan kebaikan.
“Kematian juga bukan merupakan akhir dari segalanya karena akan ada episode kehidupan berikutnya,” tandasnya.
Beliau menekankan pentingnya mempersiapkan bekal akhirat dengan beramal saleh.
“Maka menjadikan kehidupan dunia ini sebagai ladang untuk menyiapkan bekal sebanyak banyaknya untuk kehidupan yang kekal abadi di akhirat nanti adalah sebuah keharusan,” tegasnya.
Ustadz Agus KH juga menyebutkan tiga amalan yang pahalanya terus mengalir setelah kematian: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakan orang tuanya, sebagaimana tersebut dalam sebuah Hadist Nabi.
Ketiga perkara ini akan menjadi investasi pahala yang akan terus mengalir walaupun kita sudah meninggal dunia nanti.
“Mari beramal soleh dan Investasi Cerdas untuk akhirat nanti” pungkasnya.
Safari Ramadan MUI-Baznas di Slahung ini tidak hanya membagikan santunan materi, tetapi juga menebar pesan-pesan spiritual yang menginspirasi masyarakat untuk menjadi lebih baik. (mas)