KOTA, Media Ponorogo – Pemerintah Kabupaten Ponorogo serius menangani masalah banjir yang kerap melanda wilayah Ronowijayan tepatnya selatan perempatan lampu merah IAIN Ponorogo, tepatnya di Jalan Letjen Suprapto dan Jalan Menur.
Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPR) Kabupaten Ponorogo saat ini tengah gencar melaksanakan kegiatan penanganan dampak bencana dengan fokus utama pada normalisasi Kali Setelik dan Saluran Avour Ngembak.
Dwi Puspitorini Kabid Kawasan Pemukiman DPUPKP Ponorogo mengatakan, normalisasi kedua saluran air tersebut bertujuan untuk mengembalikan kapasitas saluran air dan mengurangi risiko banjir.
Pengerukan sedimentasi dan perbaikan struktur saluran diharapkan mampu menampung debit air yang lebih besar, sehingga mengurangi potensi genangan di area sekitarnya.
Selain normalisasi, Pemkab Ponorogo juga membangun drainase baru di Jalan Letjen Suprapto dan Jalan Menur.
Pembangunan drainase ini merupakan bagian dari upaya peningkatan sistem drainase perkotaan yang lebih terintegrasi.
Skemanya, air dari Afur Ngembak bakal dibagi tiga saluran, yakni saluran lama dikirim ke Jalan Letjen Suprapto, saluran baru di barat jalan serta saluran di tepi Jalan Menur.
Muaranya nanti satu yaitu di Dam Tambak Kemangi, karena di sana dinormalisasi dan menambah pintu airnya.
“Proyek ini menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk memperbaiki dan memulihkan infrastruktur yang terdampak banjir,” ungkapnya.
Tujuannya, selain mengatasi banjir saat ini, juga untuk meningkatkan daya tahan infrastruktur terhadap potensi bencana di masa mendatang.
Proyek ini diharapkan mampu memberikan solusi jangka panjang bagi masalah banjir di wilayah tersebut.
Dengan sistem drainase yang lebih baik dan kapasitas saluran air yang terjaga, aktivitas masyarakat diharapkan tidak lagi terganggu oleh genangan air, terutama saat musim hujan.
Pemkab Ponorogo berkomitmen untuk terus meningkatkan infrastruktur dan mitigasi bencana guna melindungi masyarakat dari dampak cuaca ekstrem. (mas)