Home Headline Merajut Persaudaraan Antar Umat Beragama dalam Bingkai Islam di Masjid Darul Hikmah...

Merajut Persaudaraan Antar Umat Beragama dalam Bingkai Islam di Masjid Darul Hikmah Ponorogo

0

Jumat, 14 Maret 2025 Di Halaman Masjid Darul Hikmah pukul: 20.00 WIB

Oleh: Dr. Syarifan Nurjan ,M.A ( Dosen FAI UMPO, Ketua Tim Pengabdian Risetmu), Fifi Arisanti, S.Pd ( Ocha, Anggota Riset Mahasiswa Magister Pedagogi 2024), Jawwad Sulthon Habiby ( Dosen Teknik Elektro UMPO, Anggota Riset ), Asis Riat Winanto, SE,.ME. ( Dosen Ekonomi UMPO, Anggota Riset) @diktilitbang dan @risetmu

Pendahuluan

Islam mengajarkan umatnya untuk hidup dalam harmoni, saling menghormati, dan menjaga persaudaraan, baik dengan sesama Muslim maupun dengan pemeluk agama lain.

Dalam konteks masyarakat Indonesia yang plural, prinsip ini menjadi semakin penting untuk dipahami dan diamalkan.

Masjid Darul Hikmah Ponorogo telah mengambil peran strategis dalam mewujudkan persaudaraan antarumat beragama dengan pendekatan yang moderat dan inklusif.

Bagi generasi Z Muhammadiyah, yang tumbuh di era digital dan terbuka terhadap berbagai perbedaan, memahami konsep persaudaraan antarumat beragama menjadi kunci dalam membangun masyarakat yang damai.

Dalam Islam, persaudaraan bukan hanya sebatas hubungan sesama Muslim, tetapi juga mencakup hubungan dengan sesama manusia secara luas.

Upaya yang dilakukan Masjid Darul Hikmah dalam membangun toleransi dan persaudaraan ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk menanamkan nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil ‘alamin.

Islam dan Konsep Persaudaraan
Persaudaraan dalam Islam memiliki tiga dimensi utama: ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama Muslim), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan dalam kebangsaan), dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan dalam kemanusiaan).

Konsep ini dijelaskan dalam Al-Qur’an:
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara. Maka damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujurat: 10).

Ayat ini menegaskan bahwa persaudaraan harus dijaga dan dipelihara, terutama dalam konteks keberagaman agama di Indonesia.

Islam mengajarkan umatnya untuk bersikap adil dan tidak mendiskriminasi pihak lain hanya karena perbedaan keyakinan, sebagaimana firman Allah:
“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak mengusirmu dari negerimu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. Al-Mumtahanah: 8)

Peran Masjid Darul Hikmah dalam Membangun Persaudaraan
Masjid Darul Hikmah Ponorogo menjadi salah satu pusat dakwah yang aktif dalam menanamkan nilai-nilai toleransi dan persaudaraan antarumat beragama.

Berbagai program telah dilaksanakan guna mengedukasi masyarakat, terutama generasi muda, tentang pentingnya menjaga harmoni di tengah keberagaman.

Beberapa program tersebut antara lain:

1. Dialog Lintas Agama – Mengadakan diskusi terbuka dengan pemuka agama lain untuk membangun pemahaman yang lebih baik dan mengurangi prasangka negatif.

2. Bakti Sosial Tanpa Memandang Agama – Kegiatan sosial seperti pembagian sembako, pengobatan gratis, dan bantuan bencana yang melibatkan seluruh elemen masyarakat tanpa membedakan agama.

3. Kajian Islam Moderat – Memberikan pemahaman kepada pemuda Muhammadiyah tentang Islam yang toleran, sesuai dengan ajaran Rasulullah ﷺ.

Generasi Z Muhammadiyah sebagai Agen Perdamaian
Generasi Z dikenal sebagai generasi yang tumbuh di era digital, dengan akses luas terhadap berbagai informasi dan budaya.

Sebagai generasi yang akrab dengan media sosial, mereka memiliki potensi besar dalam menyebarkan pesan-pesan perdamaian dan toleransi.

Dalam sejarah Islam, pemuda selalu menjadi pelopor perubahan. Kisah para pemuda Ashabul Kahfi dalam Al-Qur’an menggambarkan bagaimana anak muda bisa menjadi pelopor dalam mempertahankan nilai-nilai kebenaran.

Allah berfirman:
“Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk.” (QS. Al-Kahfi: 13)
Generasi muda Muhammadiyah diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang menginspirasi orang lain untuk membangun kehidupan yang harmonis dalam keberagaman.

Membentuk Karakter Beriman dan Bertakwa dalam Konteks Keberagaman
Pemahaman Islam yang benar akan membentuk karakter generasi muda yang tidak hanya kuat dalam keimanan, tetapi juga memiliki sikap toleran terhadap orang lain.

Rasulullah ﷺ memberikan teladan yang sangat baik dalam membangun hubungan dengan non-Muslim. Dalam sebuah hadis disebutkan:

“Barang siapa yang menyakiti seorang non-Muslim yang terikat perjanjian dengan kita, maka aku akan menjadi musuhnya pada hari kiamat.” (HR. Abu Dawud No. 3052). Hadis ini menunjukkan bahwa Islam melindungi hak-hak non-Muslim dan mengajarkan umatnya untuk berbuat baik kepada mereka.

Tantangan dalam Merajut Persaudaraan Antar Umat Beragama

Meskipun banyak upaya telah dilakukan, masih ada beberapa tantangan dalam membangun persaudaraan antarumat beragama, di antaranya:

1. Stereotip dan Prasangka – Masih ada sebagian masyarakat yang memiliki pandangan negatif terhadap agama lain karena kurangnya interaksi dan pemahaman.

2. Radikalisme dan Ekstremisme – Kelompok-kelompok tertentu menyebarkan paham yang menolak toleransi dan menganggap perbedaan sebagai ancaman.

3. Penyalahgunaan Media Sosial – Banyak informasi yang menyesatkan atau hoaks yang memperkeruh hubungan antarumat beragama.

Strategi Menguatkan Persaudaraan dalam Bingkai Islam
Agar persaudaraan antarumat beragama semakin kokoh, beberapa langkah strategis yang dapat diterapkan oleh generasi Z Muhammadiyah dan masyarakat umum adalah:

1. Memperbanyak Dialog dan Silaturahmi – Menjalin komunikasi dengan pemeluk agama lain untuk membangun pemahaman yang lebih baik.

2. Menggunakan Media Sosial dengan Bijak – Menyebarkan konten yang menyejukkan dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya toleransi.

3. Meneladani Akhlak Rasulullah ﷺ – Mengamalkan nilai-nilai Islam yang mengajarkan kebaikan dan kasih sayang kepada semua orang.

Kesimpulan

Masjid Darul Hikmah Ponorogo telah menunjukkan peran yang sangat penting dalam membangun persaudaraan antarumat beragama melalui berbagai program yang inklusif.

Upaya ini tidak hanya berdampak positif bagi masyarakat secara umum, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi Z Muhammadiyah untuk terus memperjuangkan Islam yang damai dan berkemajuan.

Allah SWT berfirman:
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik.” (QS. An-Nahl: 125)

Dakwah yang penuh hikmah dan toleransi akan membawa Islam sebagai agama yang memberikan rahmat bagi seluruh umat manusia.

Generasi muda Muhammadiyah memiliki peran besar dalam meneruskan perjuangan ini, agar nilai-nilai Islam yang damai, moderat, dan berkeadilan dapat terus berkembang di tengah masyarakat yang majemuk.

Dengan menjunjung tinggi persaudaraan dalam bingkai Islam, kita tidak hanya memperkuat ukhuwah sesama Muslim, tetapi juga membangun kehidupan yang harmonis dengan seluruh umat beragama. Inilah wujud nyata dari Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin. (***)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here