KEBIJAKAN FISKAL pemerintah yang paling menarik perhatian publik saat ini adalah kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 10% menjadi 11% pada awal 2024.
Sebagai pelanggan aktif, saya turut menyaksikan konsekuensi dari adanya kebijakan ini, terutama bagi mereka yang bergantung pada minimarket seperti Indomaret dan Alfamart sebagai tempat belanja utama mereka.
Keduanya telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari banyak orang di Indonesia, memungkinkan akses mudah membeli berbagai macam kebutuhan pokok dan barang konsumsi lainnya.
Meskipun kenaikan ini hanya sebesar 1%, namun mampu membawa dampak yang luas yang perlu dipertimbangkan dari berbagai sudut pandang.
Secara pribadi, saya berpikir peningkatan PPN ini menunjukkan bahwa pemerintah berani memperluas basis penerimaan negara.
Namun, kebijakan ini muncul di tengah pemulihan ekonomi pasca-pandemi, saat daya beli masyarakat masih berkembang.
Dengan beban pajak ini, pelanggan dengan anggaran terbatas pasti akan lebih berhati-hati saat membeli barang.
Contohnya, jika mereka sebelumnya merasa bebas memilih merek premium, sekarang mereka lebih cenderung mencari merek alternatif yang lebih murah atau bahkan pasar konvensional dengan harga yang lebih rendah.
Saya melihat dua respons utama konsumen terhadap kenaikan harga ini.
Pertama, pembeli dari kelompok ekonomi menengah ke bawah mungkin akan beralih ke pasar tradisional atau toko grosir yang menawarkan harga lebih kompetitif daripada membeli barang non-pokok di minimarket.
Sebaliknya, kenaikan ini tampaknya tidak mempengaruhi pelanggan yang lebih kaya.
Mereka tetap memilih Indomaret dan Alfamart karena praktis dan kenyamanann yang ditawarkan.
Meskipun tidak semua produk mengalami perubahan yang signifikan, kenaikan tarif PPN ini berdampak langsung pada harga produk yang dijual di kedua minimarket tersebut.
Sebagai contoh, barang-barang seperti makanan olahan, minuman kemasan, dan produk perawatan pribadi sekarang dikenakan PPN.
Namun, beberapa kebutuhan pokok seperti beras, telur, dan sayuran yang tidak termasuk dalam PPN terus ada.
Saya pikir ini adalah langkah yang baik untuk meringankan beban masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Sebagai pelanggan setia Indomaret dan Alfamart, saya percaya bahwa mereka harus melakukan berbagai inovasi untuk mempertahankan loyalitas pelanggan.
Program diskon atau cashback menurut saya adalah cara yang cukup baik untuk mengimbangi kenaikan harga.
Selain itu, pendekatan seperti bundling barang, di mana Barang-barang tertentu yang dijual dalam satu paket dengan harga yang lebih rendah dapat menjadi daya tarik tambahan.
Salah satu contohnya adalah promosi paket kebutuhan bulanan dengan diskon tertentu, yang akan sangat membantu pelanggan menghemat uang.
Di sisi lain, sebagai masyarakat yang menyadari pentingnya pajak untuk pembangunan negara, saya berpendapat bahwa kebijakan kenaikan PPN ini memiliki sisi positif.
Penerimaan dari pajak yang meningkat dapat digunakan untuk memperbaiki keadaan ekonomi negara.
Menelisik dari sudut pandang konsumen, kenaikan PPN ini membuat kami jadi lebih berhati-hati dalam mengatur anggaran kami.
Saya juga percaya bahwa kebutuhan untuk menyesuaikan kebijakan ini memberi orang kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang pentingnya perencanaan keuangan.
Sebagai contoh, saya sekarang lebih sering mencatat berapa banyak uang yang saya keluarkan dan membandingkan harga barang yang berbeda sebelum memutuskan apa yang harus saya beli.
Meskipun pada awalnya terasa berat, hal ini membantu saya menjadi lebih cerdas saat berbelanja.
Sedangkan dari sisi bisnis atau usaha, saya yakin bahwa Alfamart dan Indomaret memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah ini.
Mereka telah membangun reputasi sebagai jaringan minimarket yang andal dan terpercaya selama beberapa tahun terakhir.
Mereka dapat mempertahankan minat pelanggan meskipun harga naik dengan menggunakan strategi pemasaran yang tepat, seperti memberikan promosi dan meningkatkan layanan pelanggan.
Misalnya, salah satu cara untuk meningkatkan loyalitas pelanggan adalah dengan menggunakan aplikasi belanja online yang menawarkan penawaran eksklusif untuk pelanggan aktif.
Penerapan kebijakan ini adalah hal yang tidak dapat dihindari untuk meningkatkan penerimaan negara, meskipun kenaikan tarif PPN dari 10% menjadi 11% berdampak langsung pada harga barang dan daya beli masyarakat.
Namun demikian, saya berharap baik pemerintah maupun pihak minimarket dapat bekerja sama untuk mengurangi dampak negatif yang mereka miliki terhadap pelanggan.
Saya yakin masalah ini dapat diatasi dengan baik sehingga konsumen tetap merasa puas dan ekonomi nasional semakin kuat melalui transparansi, inovasi, dan upaya yang berkelanjutan. (***)