KOTA, Media Ponorogo – Ribuan jamaah memadati Alun-Alun Ponorogo untuk mengikuti istighotsah dan pengajian akbar bersama Gus Kautsar, Sabtu malam (23/11/2024).
Acara bertajuk “Mengetuk Pintu Langit 2” ini mengangkat tema “Among Rogo, Among Roso, Among Cipto”, yang sarat makna religius dan kearifan lokal.
Gus Kautsar Hadir Virtual, Ribuan Jamaah Tetap Antusias
Pengajian yang diawali dengan istighotsah bersama dipimpin oleh Kiai Imam Suyono dari PP Al Barokah Mangunsuman Ponorogo, menghadirkan suasana khidmat.
Selain para kyai, hadir pula H. Amin, Bupati Ponorogo periode 2010-2015, dan H. Soedjarno, Wakil Bupati Ponorogo periode 2015-2020.
Gus Kautsar, pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Ploso Kediri, menghadiri acara secara daring melalui Zoom.
Faktor kesehatan membuat beliau tidak bisa hadir secara langsung. Meskipun demikian, ribuan jamaah tetap antusias mengikuti pengajian hingga akhir acara.
Gus Kautsar Sampaikan Permintaan Maaf
Dalam bahasa Jawa, Gus Kautsar menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Bumi Reog karena tidak bisa hadir langsung.
“Sedoyo konco, sedoyo bolo kulo nyuwun agungeng pangapunten dateng panjenengan sedoyo, keranten mboten saget sowan. Bukan faktor apa-apa ternyata kulo mboten mampu kesehatanne, kulo nembe pados obat,” ungkap Gus Kautsar.
Ia juga mengungkapkan rasa kecewanya karena tidak bisa menemani Sugiri Sancoko, yang juga hadir dalam acara tersebut.
“Itungan kulo saking Semarang terus teng Ponorogo terus mbalik malih Bandung. Ternyata kulo mboten mampu. Sebetulnya Saya sangat kecewa sekali karena tidak bisa menemani saudara Giri,” ujarnya.
Pengajian Akbar sebagai Pamungkas Kampanye
Gus Kautsar menjelaskan bahwa pengajian akbar ini merupakan idenya dan menjadi pamungkas kampanye pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo 2024, Sugiri Sancoko dan Lisdyarita.
“Karena memang acara malam ini di Ponorogo itu keinginan saya dan juga ide dari saya. Kulo pingin sampean tutup kampanye dengan acara pengajian,” ungkapnya.
Beliau juga memanjatkan doa agar semua harapan Sugiri Sancoko dan timnya terkabul.
“Kulo derek dedongo mugi-mugi semua harapan saudara Giri dan teman-teman semuanya moga dikabulkan dimudahkan Allah SWT,” terang Gus Kautsar saat di layar besar di Panggung Utama Alun-alun Ponorogo.
“Sing paling penting kulo namung nderek doa kan mugo-mugo kawontenanen Mas Giri niki benar-benar menjadi sebuah kemanfaatan dan kemaslahatan bagi Ponorogo,” tambahnya.
“Semua niat baik dan ikhtuarnya benar menjadi kemaslatan kebaikan untuk Ponorogo kedepan. Khususnya bagi kulo sebagai santri, harapan kami jelas bagaimana panjengan punya perhatian yang lebih terhadap pesantren, NU, Nahdliyin dan juga masyarakat Ponorogo pada umumnya,” ujarnya.
Gus Kautsar memberikan tausiyah yang mendalam, menggugah hati para jamaah. Warga tampak khusyuk mencermati setiap pesan dan nasihat yang disampaikan oleh ulama kharismatik tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Kautsar mengungkapkan 4 syarat menjadi pemimpin yang baik. Pertama, pemimpin yang mencari jalan yang termudah untuk masyarakatnya. Segala upaya dilakukan, semata-mata untuk mempermudah urusan masyarakat.
“Ada langkah untuk mempermudah masyarakatnya, Ia akan ditempuh dan jalankan,” katanya.
Kedua, kata Gus Kautsar mengantisipasi, meminimalisir atau meniadakan hal-hal yang mempersulit masyarakatnya. Misalkan, ada masyarakat yang mengeluh jalan yang rusak, pemimpin harus berusaha mati-matian untuk memperbaikinya.
“Masyarakat mengurus surat menyurat susah, maka pemimpin harus membuat langkah untuk memudahkannya,” katanya.
Ketiga, tidak lupa terhadap orang-orang yang selama ini berjasa atas pencapaian kepemimpinannya selama ini. Gus Kautsar, menasehati Sugiri Sancoko nanti kalau jadi bupati, jangan menjadi semena-mena.
“Kesombongan harus dihilangkan dari seorang pemimpin,” katanya.
Kemudian yang keempat atau yang terakhir, mencoba dan selalu berusaha di jalan yang benar di setiap langkah. Setiap pikiran, ucapan, bahkan hanya dalam setiap niatnya, berusaha menjadi pribadi pemimpin yang benar.
“Semoga Saudara Giri diberikan taufik, hidayah, inayah dan dapat pertolongan-Nya,” tutup Gus Kautsar. (ist/mas)