SAMBIT, Media Ponorogo – Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) dan Kelompok Tani Subur Jaya Desa Sambit Ponorogo berkolaborasi dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat tahun 2024 untuk mendukung salah satu program Nasional Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN) untuk meningkatkan angka konsumsi ikan.
Desa Sambit Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo yang penghasilan terbesar adalah dari sektor pertanian juga berkontribusi dalam sektor perikanan.
Banyak petani sawah juga memanfaatkan sawah tidak produktif untuk melakukan budidaya ikan pada kolam.
Budidaya ikan nila sebagai pilihan Masyarakat Desa Sambit khususnya Kelompok Tani Subur Jaya.
Ikan nila adalah salah satu jenis ikan yang mudah untuk dibudidaya, karena pertumbuhannya yang cepat, ukuran badan relatif besar, tahan penyakit, sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan, relatif murah harganya dan memiliki rasa enak dagingnya.
“Irigasi pertanian di Desa Sambit berasal dari Bendungan Bendo dan dibantu dengan sumur bor menggunakan pompa bahan bakar diesel. Biaya bahan bakar semakin mahal dan ketersediaannya terbatas. Lalu kondisi air pada kolam ikan sangat tergantung dengan kondisi lingkungan. Sehingga bisa memperngaruhi kualitas panen ikan nila yang dibudidaya”, jelas Wawan salah satu petani yang tergabung pada Kelompok Tani Subur Jaya.
Dari penjelasan permasalahan oleh salah satu petani tersebut, maka dosen PENS melakukan inovasi untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut dengan membuat produk teknologi inovasi melalui kegiatan pengabdian kepada Masyarakat (PENGMAS).
Produk tersebut berguna untuk membantu petani tambak ikan untuk mengetahui kondisi kolam ikan.
Dosen PENS membuat katup otomatis untuk proses pengurasan air kolam dan pompa air otomatis yang dapat bekerja ketika air kolam surut.
Untuk mengatasi masalah bahan bakar, produk ini menggunakan sumber listrik dari solar panel.
Solar panel ini digunakan untuk menggerakkan pompa air, motor untuk katup menguras dan mengisi kolam ikan.
Dengan alat ini petani tambak tidak perlu lagi repot untuk melakukan pergantian air berkala secara manual sehingga mengurangi tingkat kematian ikan nila akibat air kolam yang tidak sesuai dengan kadar pH dan suhu untuk tempat hidup ikan nila tersebut.
Produk tersebut juga memanfaatkan system IoT, petani tambak dapat melakukan monitoring kondisi air kolam secara akurat.
Selain membuat produk inovasi, dosen PENS berkolaborasi dengan dosen program studi Ekonomi Islam Universitas Negeri Surabaya (UNESA) juga ingin membantu Kelompok Tani Subur Jaya dalam meningkatkan system penjualan dan pendapatan dari hasil panen yang belum optimal.
Pengelolaan hasil panen ikan selama ini petani langsung memberikan kepada pengepul tanpa pengetahuan harga pasar ikan.
Petani juga minim pengetahuan tentang digitalisasi system penjualan saat ini.
Sehingga dosen PENS dan UNESA berinisiatif untuk melakukan sharing session bersama anggota Kelompok Tani Subur Jaya Desa Sambit dalam pengelolaan keuangan dan melakukan digital marketing melalui platform shopee.
Antusiasme petani sangat terlihat dalam menyimak ilmu baru yang disampaikan oleh pemateri dari kalangan akademisi.
Slamet, ketua Kelompok Tani Subur Jaya, juga berterima kasih karena kegiatan PENGMAS oleh dosen PENS dan UNESA yang dilakukan di Desa Sambit Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo ini.
Ia menyampaikan bahwa kegiatan kampus sudah seharusnya terjun langsung ke Masyarakat melalui kegiatan Pendidikan, penelitian dan PENGMAS.
Dia juga berharap kolaborasi ini dapat memotivasi civitas akademika untuk lebih mengembangkan potensi kampus melalui inovasi produk dan dapat meningkatkan tingkat ekonomi dari para petani tambak dalam mengembangkan hasil panen serta pemasaran melalui digital marketing. (***)