KOTA, Media Ponorogo – Prestasi membanggakan kembali diraih oleh siswa SMAN 1 Ponorogo, Muhammad Fatikh Assegaf.
Dalang muda ini berhasil meraih juara 1 dalam perlombaan dalang tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Pascasarjana Universitas Airlangga.
Fatikh berhasil memukau dewan juri dengan penampilannya dalam lakon wayang Barotoyudo Joyobinangun bagian Abimanyu Ranjab Gugurnya Abimanyu.
Kemahirannya dalam memainkan suluk, ontowacon, dan sabetan wayang yang khas berhasil mengalahkan peserta lain dari berbagai daerah seperti Surabaya, Kediri, dan Semarang.
“Fatikh memang memiliki bakat luar biasa sejak kecil,” ungkap Dasar Daminto, Kepala Sekolah SMAN 1 Ponorogo.
“Pihak sekolah sangat mendukungnya dengan memberikan motivasi, dorongan, dan fasilitas. Bahkan, Fatikh akan berkolaborasi dengan Sento, dalang senior Ponorogo, dalam pertunjukan mendatang.”
Fatikh sendiri mengaku sudah menyukai dunia pewayangan sejak usia 3 tahun dan menekuninya sejak kelas 3 SD.
“Saya sudah mengumpulkan lebih dari 10 trophy,” ujar Fatikh. “Ini membuktikan bahwa anak muda sekarang masih bisa menumbuhkan minat pada wayang.”
Sindu Parwoto, Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Ponorogo, juga menyampaikan rasa bangganya atas prestasi Fatikh.
“Fatikh kembali mengharumkan nama Ponorogo di kancah nasional,” ujarnya.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap dunia pewayangan, Pepadi Ponorogo akan menggelar parade dalang bocah pada 30 November 2024 di Paseban Alun-Alun Ponorogo.
Parade ini akan menampilkan anak-anak muda Ponorogo yang berbakat dalam mendalang.
Prestasi Fatikh Assegaf menjadi bukti bahwa generasi muda Ponorogo masih memiliki semangat untuk melestarikan budaya tradisional, khususnya seni pewayangan.
Semoga prestasi ini dapat menginspirasi anak muda lainnya untuk terus berkarya dan mengharumkan nama Ponorogo di kancah nasional. (mas)