Home Daerah Bumdesma Badegan Lestari: Peningkatan Ekonomi Masyarakat, Mengadakan Pelatihan Pengembangan Ternak Berbasis Pengolahan...

Bumdesma Badegan Lestari: Peningkatan Ekonomi Masyarakat, Mengadakan Pelatihan Pengembangan Ternak Berbasis Pengolahan Limbah Organik, Menggandeng FKH UNAIR

0

PONOROGO, Media Ponorogo – Upaya untuk membantu peningkatan ekonomi masyarakat, Bumdesma Badegan Lestari, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo menggelar pelatihan mengambil tema, Melalui Pengembangan Ternak Berbasis Pengolahan Limbah Organik sebagai pakan ternak dan Diversifikasi Produk olahan hasil ternak, Sabtu (31/8/2024) di Balai Kesenian Jembatan Pelangi Desa Biting, Badegan, Ponorogo.

Dalam acara tersebut Bumdesma Badegan Lestari menggandeng FKH UNAIR untuk memberikan materi dan sekaligus pelatihan praktek pelaksanaan pembuatan.

Menjadi Desa Binaan Universitas Airlangga Surabaya selama tiga tahun merupakan sebuah kehormatan dan keuntungan tersendiri bagi Masyarakat Desa Biting dan sekitarnya, karena melalui berbagai program yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa dapat diakses dari Universitas Airlangga ini.

Seperti halnya kegiatan yang diselenggarakan oleh Bumdesma Badegan Lestari, mengadakan Pelatihan Peningkatan ekonomi masyarakat desa melalui pengembangan ternak berbasis pengolahan limbah organik sebagai pakan ternak dan diversifikasi produk olahan hasil ternak.

Acara tersebut diadakan di Balai Kesenian Jembatan Pelangi Desa Biting, dihadiri oleh petani peternak, Tokoh masyarakat, Bumdesma Desa Biting dan Pengurus Bumdesma Badegan Lestari serta beberapa masyarakat desa lainnya. Sekitar 40 orang peserta mengikuti kegiatan yang dijembatani Bumdesma Badegan Lestari ini.

Adapun Narasumber pada kegiatan tersebut yakni Ketua Pelaksana Prof. Sri Agus Sudjarwo, drh., Ph.D., Kepala Divisi Kedokteran Dasar Veteriner Dr. Rocmah Kurnijasanti, drh. MSi., Dr. Neny Purwitasasi, S.Farm., M.Sc., Apt selaku pemateri, Komang Edgar Davis S.KH, serta dibantu oleh beberapa Mahasiswa yang mengikuti Program Pengabdian masyarakat dari Universitas Airlangga.

Direktur Bumdesma Badegan Lestari Hadi Subroto dalam sambutan mengatakan, mengapresiasi baik atas kegiatan yang melibatkan akademisi dengan masyarakat secara langsung.

“Peserta yang ikut pelatihan kita kembangkan selain dari desa Biting dan Watubonang, juga kita datangkan kelompok tani, peternak dari desa Karangan dan Dayakan serta Bandaralim,” tuturnya.

Dengan harapan, pelatihan dan materi yang akan disampaikan nanti dari FKH Unair tidak hanya di desa Biting, namun bisa melebar ke desa yang lain.

“Berharap kerjasama yang sudah terjalin dengan baik antara Bumdesma Badegan Lestari dengan FKH. Unair akan terus terjalin dengan memberikan ilmu-ilmunya kepada masyarakat di wilayah Kecamatan Badegan. Salah satunya memanfaatkan alam disekitar kita, yang sudah diteliti dan dikembangkan oleh Unair agar bisa dimanfaatkan untuk pengembangan ekonomi di masyarakat kita,” terangnya.

Selanjutnya Direktur Bumdesma Badegan Lestari juga berharap banyak bahwa kegiatan ini secara kontinyu dilakukan sebagai pendampingan dalam proses menuju keberhasilan sesuai dengan tujuan program.
Sementara itu Prof. Sri Agus Sudjarwo, drh., Ph.D. dari Unair saat dikonfirmasi awak media terkait dengan kegiatan tersebut mengatakan, di wilayah Kecamatan Badegan ini mempunyai lahan atau wilayah yang luas dan bisa ditanami tumbuhan dengan subur.

“Tanaman pohon ‘kelor’, tanaman ini sudah terkenal dan sudah diakui oleh WHO bahwa tanaman ini banyak khasiatnya, proteinnya. Pihaknya akan mengembangkan tanaman ‘kelor’ di wilayah Badegan,” katanya.

Dia juga menjelaskan, saya melihat disini banyak tanaman tumbuh tapi tidak tahu manfaatnya, dengan pohon ‘kelor’ maka warga akan kita berikan apa manfaatnya, baik bagi manusia maupun bagi hewan ternak.

“Jadi nantinya, akan terjadi manusia sehat, dan hewan ternaknya juga sehat berkat daun ‘kelor’,” ucapnya.

Seperti misalnya, makan dengan sayuran daun kelor, bisa dibuat sayuran, bisa dibuat minuman sehat lelaki dan lainnya.

“Daun kelor ini sudah dilakukan penelitian dan riset. Dan hasil riset ini kita informasikan kepada masyarakat, agar masyarakat mau menanam pohon kelor,” terangnya.

Selain untuk orang dewasa, kelor ini juga baik untuk pertumbuhan anak balita. Bisa untuk bubur sebagai makanan penambah asi bagi balita. “Kelor ini baik juga sebagai asi penambah makanan balita, agar tidak ada lagi bayi stunting di wilayah Badegan,” ungkapnya.

Harapannya, agar masyarakat di wilayah kecamatan Badegan benar-benar bisa membudidayakan tanaman pohon kelor, kemudian bisa diolah dalam bentuk produk dan bisa dijual. Otomatis ekonomi akan meningkat.

“Hasil dari olahan daun kelor, bisa dikonsumsi sendiri, dan untuk makanan hewan ternak, sekaligus produknya bisa dijual,” tambahnya.
Dikatakan, pihaknya akan memberikan bantuan berupa serbuk, kemudian diberikan antibiotik agar berkembang, kemudian hasilnya diberikan kepada hewan ternak.

“Juga kita beri bantuan mesin membuat tepung, walau masih skala kecil, untuk membuat bakso (bahan tambahan daun kelor). Ilmu kita berikan, agar nanti bisa berkembang lebih besar. Pihaknya siap menjadi konsultan dan siap membantu agar sukses kedepannya,” tukasnya.

Senada dikatakan Dr. Rochmah Kurnijasanti, drh., M.Si., pada kegiatan hari ini ada beberapa kegiatan yang akan kita share kan seperti daun kelor merupakan tanaman yang baik, akan hadirkan Dr. Neny untuk memberikan pemahaman manfaat, kegunaan dan cara budidaya daun kelor. “Bagaimana membuat pakan ternak dari limbah organik dan akan kita berikan bahan-bahan dari herbal yang nantinya akan bermanfaat untuk ternak,” katanya.

Oleh karena itu, pihaknya akan lebih memfokuskan pada hewan ternak, karena kita dibidang kedokteran hewan. Tidak menutup kemungkinan juga akan digunakan pada manusia.

“Kegiatan yang ketiga, karena ini devesifikasi dari hasil ternak, termasuk limbahnya bagaimana mengolahnya menjadi pupuk. Karena ada budidaya kelor yang perlu pupuk, maka kita akan membuat pupuk organik dari limbah ternak. Jadi siklus ini akan berkesinambungan, sehingga tidak ada yang terbuang,” terangnya.

Pun, dari hasil daging ternak ini nanti bagaimana akan dimanfaatkan hasil ternak dengan kelor, sehingga menjadi bakso kelor. “Banyak aplikasinya, namun hari Iki kita akan membuat bakso kelor,” ucapnya.

Selanjutnya materi yang disajikan adalah Pembuatan pakan ternak tambahan dari limbah organik rumah tangga/pasar dll. yang dibuat menjadi permen immun ternak (Imun Herbal Blok).

Selain materi teori yang tersaji, dilanjutkan dengan praktek yang melibatkan peserta yang hadir, yaitu proses pembuatan pakan ternak tambahan (imun herbal blok). Dari proses penyiapan bahan , proses pencampuran, pemadatan/pencetakan dan packaging.

Di penghujung acara, dilakukan penyerahan tanda mata kepada wakil masyarakat atas peran aktif peserta dalam kegiatan ini, dilakukan tim dari FKH. Unair kepada peserta.
Semoga kegiatan ini bermanfaat lebih pada masyarakat Desa Biting, Watubonang, Dayakan, Bandaralim dan sekitarnya. (nur).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here