KOTA, Media Ponorogo – Melestarikan budaya daerah, SMPN 5 Ponorogo turut memeriahkan kegiatan Kirab Budaya rangkaian Grebeg Suro tahun 2024, Selasa (6/7/2024).
Kali ini SMP Negeri yang dipimpin Mulyono, M.Pd itu menampilkan Dayang-dayang di kelompok Raja Bree Wengker dengan kode D5B mengikuti arahan Dinas Pariwisata.
Mulyono, ST Wakasek Kesiswaan SMPN 5 Ponorogo menerangkan, sesuai nama sekolahnya maka sepakat menampilkan 5 dayang-dayang yang menaiki mobil hias.
Berbeda dari yang lain, kata Mulyono, mobil hias SMPN 5 Ponorogo semuanya baru. “Ini terbaru bukan renovasi dari yang kemarin,” ungkapnya.
Kali ini mengusung modelnya patung naga dan kuda bernama kereta kyai kanjeng kudo tacoko yang melambang kekuatan dan keuletan visi sekolah.
“Sehingga harapan kami tampilan ini menjadi cipto roso budi karyo SMPN 5 Ponorogo golog gilig untuk mewujudkan sekolah yang berprestasi kedepannya,” paparnya.
Suguhan dari SMP Negeri yang dipimpin Mulyono, M.Pd ini pun diapresiasi ribuan pasang mata di sepanjang rute kirab.
Mulai dari makam Batoro Katong hingga paseban Alun-Alun Ponorogo penuh sesak dengan masyarakat yang berjajar di dua tepi jalan.
Sementara itu, Mulyono, M.Pd Kepala SMPN 5 Ponorogo mengatakan, sekolahnya punya komitmen tinggi untuk mengikuti event budaya tahunan ini.
Yakni sebagai tanda perpindahan Kota Wetan menuju Kota Tengah yang kini sebagai pusat Pemerintahan Kabupaten Ponorogo.
“SMPN 5 Ponorogo tiap tahun mengikuti lintas sejarah sebagai upaya ikut melestarikan budaya adiluhung,” sebutnya.
Pun, melalui lintas sejarah ini bisa menambah wawasan anak didiknya. “Bisa menjadi reverensi pembelajaran karena anak ikut serta terlibat dan menyaksikan,” ujarnya.
Untuk menampilkan yang istimewa, sekolahnya memilih siswi yang memang pilihan.
Mulyono berharap, dengan momen ini masyarakat semakin bisa mengenal SMPN 5 Ponorogo sebagai sekolah pilihan.
Salah satu keunggulannya yakni, seni budayanya yang maju. Terbukti selalu aktif mengikuti Festival Reog Remaja. Bahkan tahun ini meraih penyaji terbaik rangking 8.
Penghargaan diserahkan langsung kepada Drs. Mulyono, M.Pd pada malam penutupan grebeg suro di panggung utama Alun-Alun Ponorogo.
“Semoga dengan kirab budaya lintas sejarah ini menginspirasi pelajar untuk semangat belajar dan pantang menyerah dalam membangun Ponorogo sebagai generasi penerus saat ini,” pungkasnya. (mas)