Home Headline Atasi Sampah TPST Mrican, Bupati Sugiri Cek Langsung Mesin Pemilah Sampah

Atasi Sampah TPST Mrican, Bupati Sugiri Cek Langsung Mesin Pemilah Sampah

0

JENANGAN, Media Ponorogo – Bupati Sugiri Sancoko akhirnya memenuhi janjinya dengan menghadirkan solusi inovatif dalam upaya menyelesaikan masalah sampah yang menjadi momok di TPST Mrican selama puluhan tahun lamanya.

Terbukti, Pemkab Ponorogo mulai menguji coba mesin pemilah sampah sebagai solusi terbaik guna menurunkan volume sampah yang menggunung.

Tak peduli bau dan pengabnya sampah, Bupati Sugiri Sancoko turun langsung ke lapangan untuk memantau uji coba proses kerja dan pengoperasian mesin pengolah sampah di TPST Mrican pada Jumat, 31 Mei 2024.

Bupati Sugiri optimis bahwa kerjasama dengan PT BEST merupakan langkah positif setelah melalui proses penelitian dan pendalaman yang matang.

“Ini kan sudah saya dijanjikan beberapa tahun lalu, memang sedang dalam konsep penelitian, dan pendalaman. Akhirnya dengan PT BEST menemukan ini terbagus lah,” ungkap Bupati Sugiri Sancoko.

Bupati Sugiri Sancoko mengatakan, rata-rata produksi sampah masyarakat Ponorogo 70 ton per hari. Sementara kapasitas mesin pemilah tersebut mampu berproduksi 130 ton per hari.

Asumsinya tumpukan sampah yang menggunung berkurang 40 ton tiap harinya, dioleh pihak ketiga. “Awal-awal memang tidak langsung full 130 ton,” ujar Kang Giri.

Proses pengolahan sampah melibatkan pemilahan manual oleh tenaga manusia.

Sampah plastik dihancurkan menjadi Refuse-Derived Fuel (RDF), sementara kayu kering digunakan sebagai bahan baku RDF. Sampah organik diolah menjadi bubur di ruang terbawah mesin.

Keunggulan mesin ini juga terletak pada kemampuannya untuk memilah sampah logam seperti paku dengan menggunakan magnet di conveyor.

“Ada magnet di conveyor yang memutar. Begitu ada paku maka langsung lengket,” sebutnya.

Bupati Sugiri Sancoko menegaskan bahwa pengolahan sampah di TPST Mrican saat ini dinilainya yang paling modern dan terbaik.

Menurutnya, cara tersebut lebih efektif ketimbang memperluas TPA mau opsi lainnya. Bahkan, cara yang ditempuh diklaim bonus edukasi bagi warga yang mendaur ulang sampah.

Dengan implementasi teknologi ini, Bupati Sugiri optimis dapat mengurangi jumlah sampah bahkan menuju konsep zero waste.

“Ini memang akan tiba suatu saat sampah ini akan zero waste betul,” tandasnya.

Langkah ini juga dianggap sebagai jawaban atas tantangan sejarah dalam menangani persoalan sampah yang telah terjadi sejak zaman dahulu.

Dengan penuh keyakinan, Bupati Sugiri menyatakan, upaya ini tidak hanya menyelesaikan masalah saat ini, tetapi juga menjawab tantangan masa lalu yang berhasil dituntaskan di bawah kepemimpinannya.

“Ingat ya ini menjawab tantangan tidak hanya tahun ini tapi menjawab aib-aib terdahulu yang kita selesaikan sekarang,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas LH Gulang Winarno mengatakan uji coba mesin pemilah berlangsung selama satu bulan. Usai dinyatakan layak beroperasi pihaknya menggandeng PT BES.

Targetnya, sampah harian Ponorogo langsung masuk mesin pemilah, dan mengurangi gunungan sampah.

“Selain pakai mesin, proses pemilahan sampah juga dilakukan manual menggunakan tenaga dari masyarakat sekitar,” jelasnya.

Berkontrak lima tahun dengan pemkab Ponorogo, hasil pemilahan sampah RDF atau anorganik menjadi hak milik pihak ketiga.

Sementara, Pemkab dijatah hasil pilihan organik. “Nanti yang organik akan kami gunakan sebagai kompos,” pungkasnya. (adv/mas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here