Home Headline Pupuk Sulit & Harga Gabah Terlambat Naik, Petani Ponorogo Sambat Pada Johan...

Pupuk Sulit & Harga Gabah Terlambat Naik, Petani Ponorogo Sambat Pada Johan Budi

0

BABADAN, Media Ponorogo – Ratusan masyarakat dari berbagai latar belakang berkumpul untuk menyampaikan aspirasi dan keluhan mereka kepada Johan Budi Sapto Pribowo anggota MPR RI, Minggu (28/1/2024) di Balai Desa Purwosari Kecamatan Babadan.

Dalam acara bertajug “Aspirasi Masyarakat Badan Kajian MPR RI”, warga menyampaikan keluh kesah mereka seputar isu-isu yang mempengaruhi kehidupan mereka sehari-hari.

Mulai dari korupsi, pertanian, lapangan kerja, hingga amandemen UUD 1945.

Namun, ada dua isu yang menjadi sorotan utama dalam acara tersebut. Pertama, masalah sulitnya mendapatkan pupuk yang berdampak langsung pada kehidupan para petani.

Teguh, seorang petani dari Desa Lembah, dengan penuh semangat mengungkapkan betapa sulitnya mendapatkan pupuk yang dibutuhkan untuk tanaman mereka. “Pupuk ribetnya bukan main sehingga kawan petani kesulitan,” keluhnya.

Tak hanya itu, para petani juga mengeluhkan keterlambatan kenaikan harga gabah. Saat mereka sudah menjual hasil panen dengan harga murah, harga gabah tiba-tiba melonjak.

“Sehingga peningkatan hasil tidak bisa dinikmati petani apalagi petani gurem. Lalu, siapa yang mau menolong jeritan petani ini,” ujar Teguh dengan nada kesal.

Mendengar keluhan tersebut, Johan Budi dengan tegas menyatakan komitmennya untuk menyampaikan aspirasi petani kepada komisi yang bertanggung jawab atas pertanian di DPR.

Ia menyadari bahwa kebijakan pusat terkait distribusi pupuk mungkin memiliki niat baik, namun pelaksanaannya di tingkat bawah masih jauh dari memuaskan. “Maka perlu ada keseriusan dalam mengatur distribusi pupuk,” ungkapnya.

Tak hanya itu, Johan Budi juga mengajukan permintaan kepada pemerintah untuk serius mengatasi masalah keterlambatan harga gabah.

Ia menyadari bahwa petani sangat membutuhkan dukungan untuk meningkatkan hasil panen mereka.

Acara tersebut tidak hanya menyoroti masalah pertanian, tetapi juga mengungkapkan berbagai kendala yang dihadapi para petani.

Gangguan iklim, serangan hama, dan bahkan kehadiran tengkulak yang memanfaatkan petani sebelum panen menjadi momok yang menghantui mereka.

Dalam kesempatan tersebut, Johan Budi menegaskan bahwa meskipun tugasnya berada di Komisi 3 yang membidangi kepolisian dan kejaksaan, ia akan dengan sungguh-sungguh menyampaikan keluhan petani kepada komisi lain yang berwenang untuk menemukan solusi yang tepat.

Suara rakyat yang ini menjadi pengingat bagi pemerintah bahwa kebutuhan petani harus menjadi prioritas utama. Diharapkan, langkah-langkah konkret akan segera diambil untuk memastikan kesejahteraan petani dan kelangsungan pertanian di Indonesia. (mas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here