Home Headline Meneliti itu Asik

Meneliti itu Asik

0
Penulis: Nita Hardianawati, S. Sos Guru Sosiologi SMAN 1 Ponorogo.

KEPUTUSAN pemerintah melalui Kemendikbudristek untuk tidak mewajibkan membuat skripsi dalam kelulusan mahasiswa.

Mahasiswa bisa memilih tugas yang lain. Ada alternative yang lain yang bisa dipilih mahasiswa. Seperti tulisan di jurnal, hasil karya, dan sebagianya.

Walaupun sudah tidak wajib lagi tetapi skripsi tetap masih berguna untuk mengasah kemampuan dalam melalukan riset dan menuliskannya dalam sebuah laporan.

Sehingga penulis melihat penelitian tersebut masih penting maka khususnya siswa SMA harus di perkenalkan sejak dini sebagai bekal kelak ke perguruan tinggi.

Mata pelajaran Sosiologi ada mata pelajaran penelitian sosial yang di ajarkan di kelas X. Siswa diharapkan mengerti serta mengetahui metode penelitian sederhana tersebut.

Setiap siswa membuat proposal penelitian, mengambil data, menganalisis serta membuat kesimpulan dan saran.

Siswa dijelaskan terlebih dahulu apa itu penelitian kemudian memberi contoh dalam kehidupan sehari-hari.

Bagaimana cara menemukan ide yang ada di lingkungan sekitar, masyarakat maupun masaalah yang lagi mendapat perhatian.

Ide penelitian dapat juga muncul ketika seseorang merasa tertantang oleh sesuatu yang dilihat, didengar, atau dialami.

Ide yang diteliti beragam yang ada di sekitar mulai dari maraknya K Pop, olshop, pinjol, slot, ngopi, angkringan, bullying, pembelajaran jarak jauh, cita-cita anak sekarang, balap liar, bisnis anak sekarang dan sebaginya.

Judul yang dibuat menarik karena sesuai dengan minat merek serta mudah untuk mendapatkan data.

Siswa kemudian membuat latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat.  kemudian konsultasi tentang masalah apa yang akan di teliti tersebut.

Guru mengarahkan, membimbing  serta memberi masukan agar siswa lebih memahami dan mengerti tentang apa yang akan diteli tersebut.

Guru menerangkan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Persamaan dan perbedaan dari dua metode tersebut.

Kemudian menjelaskan bagaimana cara membuat angket penelitian, bagaimana membuat pedoman wawancara kemudian mendeskripsikan ke dalam tulisan hasil dari wawancara.

Siswa akan memilih metode penelitian sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. data yang di dapat dari lapangan di edit kemudian di deskripsikan sehingga hasilnya sesuai dengan kondisi lapangan.

Dari  siswa belajar untuk berani terjun ke lapangan berani meminta ijin untuk melakukan wawancara.

Ada yang wawancara dengan pedagang angkringan, teman-temannya, orang tua, tetangga, pedagang, dan sebagainya.

Adab dan etika waktu wawancara harus di lakukan Ketika wawancara dengan orang yang lebih tua apa yang harus dilakukan.
Sehingga anak akan mendapat ilmu yang berharga., serta data yang diperoleh bisa maksimal.

Siswa kemudian membuat kesimpulan dan saran. Kemudian menyusun daftar pustaka dari referensi yang digunakan.

Terakhir anak harus presentasi hasil penelitian tersebut di hadapan teman dan guru. Sehingga anak latihan mempertanggung jawabkan dari apa yang di teliti, selain itu melatih untuk berani berbicara di depan umum.

Presentasi yang dilakukan luar biasa, membuat penulis terpesona akan penampilan mereka. Ibaratnya seperti seorang mahasiswa perguruan tinggi.

Ada anak yang menyampaikan dengan lugas, menguasai apa yang telah di teliti . Kemudian bisa menjawab dengan lugas pertanyaan dari Guru dan teman.

Siswa tidak dituntut untuk sempurna. Anak dapat mengetahui prosedur penelitian kemudian mencari data di lapangan.

Menyusun kemudian berani tampil di depan umum merupakan nilai plus sehingga mereka mau belajar serta berusaha untuk tampil secara maksimal.

Sehingga itu merupakan bekal yang berharga untuk masa depan kelak. Waktu kuliah di perguruan tinggi kelak.

Siswa sudah memiliki dasar karena sudah di asah waktu jenjang sekolah menengah alias SMA, sehingga tinggal mengembangkan. (***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here