KOTA, Media Ponorogo – Setelah sukses menggelar Smaga Culture Carnival (SCC) yang spektakuler, rangkaian perayaan HUT Ke-34 SMAN 3 Ponorogo semakin semarak dengan pagelaran wayang kulit, Kamis malam (7/9/2023).
Istimewanya, tampilan kearifan lokal itu disuguhkan oleh Ki Abi Zam Zam Kumarajendra siswa kelas XI.i SMAN 3 Ponorogo dengan lakon Dewa Ruci.
Tampilnya dalang pelajar ini menjadi bukti SMAN 3 Ponorogo mampu memetakan dan mengembangkan potensi dan daya kreasi anak didiknya.
Hebatnya, bersamaan moment spesial itu dilakukan pula launching program terbaru yakni Smaga International Cooperation (SIC).
Program ini sebagai penanda masuknya SMAN 3 Ponorogo pada komunitas internasional dan siap berkompetisi dengan negara lain.
Peluncuran program teranyar ini dilakukan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko disaksikan Ishak Bin Mohd Nor Timbalan Pegawai Pendidikan, Sektor Pembangunan Murid Pejabat Pendidikan Daerah Port Dickson Negeri Sembilan Malaysia.
Dr. Sasmito Pribadi, M.Pd kepala SMAN 3 Ponorogo menerangkan, launching SIC ini merupakan bentuk kerjasama sekolahnya dengan beberapa lembaga internasional. Salah satunya Universitas Malaysia dan Sekolah Negeri Sembilan Malaysia.
“Insyaallah pada bulan Februari akan ada pertukaran pelajar untuk dikirim ke Malaysia maupun negara di Asia Tenggara,” sebutnya.
Menurutnya, SIC ini merupakan program ketiga yang diluncurkan sebagai wujud transformasi pendidikan di SMAN 3 Ponorogo berbasis internasional.
“Ini sebagai representasi dari rencana strategis Kementerian Pendidikan dimana kurikulum nanti berwawasan global. Disiapkan untuk golden time mengembangkan potensi dan wawasannya tidak hanya nasional tapi internasional,” paparnya.
Sebagai tahap awal, telah diluncurkan Smaga International Research School (SIRC) bekerjasama dengan Yayasan Riset dan Konsulat Jenderal Amerika.
Dilanjutkan program Smaga International School sebagai tanda prestasinya yang tembus di level dunia.
Yaitu melalui penelitian karya tulis ilmiah yang kerap meraih medali emas, perak maupun perunggu. Baik di Jepang, Rumania, Malaysia hingga Thailand.
“Pada bulan Oktober tim KIR lolos masuk 10 besar tampil di Korea Selatan. Mohon doa restu supaya Smaga kembali bisa menjadi yang terbaik di kancah internasional,” sebutnya.
Kemudian disusul Smaga International Class Program (SICP) kerjasama dengan Universitas Camridge.
Memasuki tahun kedua ini, pelajar kelas X dan XI Smaga bahkan sudah menikmati kurikulum cambridge assesment.
Doktor Sasmito menegaskan, program transformasi internasional ini agar Smaga tidak ketinggalan kemajuan jaman.
“Mau tidak mau, suka tidak suka karena globalisasi dan kemajuan teknologi ada di hadapan kita. Satu sisi tekhnologi dikuasai tapi harus dibentengi dengan iman taqwa,” tandasnya.
Oleh karenanya, pada HUT ke-34 ini Smaga mengusung tema Memayu Hayuning Pawiyatan. “Di sisi lain go international tapi tidak boleh meninggalkan budaya adiluhung salah satunya pagelaran wayang kulit,” tandasnya.
Kang Bupati Sugiri Sancoko mengapresiasi tinggi di bawah nahkoda Sasmito Pribadi kepala sekolah yang hebat menjadikan SMAN 3 Ponorogo maju luar biasa.
“Happy birthday ke-34 Smaga tercintaku. Semakin hebat dan luar biasa,” ucapnya.
Bupati mengaku bangga kemajuan Smaga yang mampu mengkolabirasikan kearifan lokal meskipun sudah go internasional.
“Saya saksi sejarah kemajuan Smaga luar biasa. Apalagi kerjasama dengan Malaysia membuat namanya harum di mana-mana,” sebutnya.
Ia mendorong anak-anak Smaga untuk menuntut ilmu di jenjang yang lebih tinggi. “Karena ke depan di tangan kalian yang hebat pemimpin republik ini. Sekolah dan kuliah lah yang tinggi di manapun bahkan sampai luar negeri,” pungkasnya. (mas)
