Home Budaya Peduli & Berbudaya Lingkungan, SMPN 4 Ponorogo Raih Adiwiyata Tingkat Provinsi Jawa...

Peduli & Berbudaya Lingkungan, SMPN 4 Ponorogo Raih Adiwiyata Tingkat Provinsi Jawa Timur

0
Winarti, M.Pd kepala SMPN 4 Ponorogo menerima piagam sekolah adiwiyata tingkat provinsi dari Kepala Dinas LH Jatim.

KOTA, Media Ponorogo – SMP Negeri 4 Ponorogo di bawah nahkoda Winarti, M.Pd mampu mencatatkan prestasi dan sejarah yang luar biasa.

Pasalnya, SMP yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman itu baru saja meraih predikat sebagai sekolah adiwiyata tingkat provinsi Jawa Timur.

Capaian ini berkat kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas keluarga besar sekolah yang mampu melakukan inovasi dan terobosan meskipun hanya memiliki sedikit lahan.

Winarti, M.Pd bersama keluarga besar SMPN 4 Ponorogo menunjukkan piagam adiwiyata tingkat provinsi Jawa Timur.

Piagam sekolah adiwiyata itu diserahkan langsung oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jatim kepada Winarti, S.Pd, Senin (4/9/2023).

Yakni pada puncak peringatan hari Lingkungan Hidup se Dunia yang dihadiri langsung oleh Gubernur Khofifah Indarparawansa bertempat di Armed Yon 1 Singosari Malang.

Winarti, M.Pd menegaskan predikat adiwiyata provinsi ini diraih berkat kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas semua elemen SMPN 4 Ponorogo.

Winarti, M.Pd mengaku bersyukur berkat kerjasama semua pihak, akhirnya SMPN 4 Ponorogo menyandang adiwiyata provinsi.

Pihaknya mengaku bangga kepada siswa, guru, karyawan serta seluruh warga sekolah yang telah berkomitmen dan bersinergi menciptakan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.

“Ini berkat kerjasama, kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas akhirnya apa yang diusahakan berhasil,” ungkapnya.

Winarti menegaskan, adiwiyata merupakan rangkaian pembentukan rasa kepedulian siswa pada lingkungan.

Menurutnya, kepedulian itu bisa dimulai dengan hal-hal kecil untuk menjaga lingkungan. “Misalnya, ketika ruang kelas kotor harus dibersihkan. Ketika ada sampah dibuang pada tempatnya,” ungkapnya.

Pihaknya juga rajin mengkampanyekan pentingnya menjaga lingkungan kepada masyarakat.

Salah satunya dengan menyebar poster atau gambar yang berisi pesan penghijauan bumi. Lewat media sosial baik facebook, instagram hingga youtube.

Pun, pihaknya melakukan terobosan cerdas melihat kondisi lahan yang minimalis. “Kami mengadakan kegiatan sedekah oksigen dengan menanam diluar sekolah mengingat kondisi lahan sekolah yang sempit,” sebutnya.

Sekolahnya juga kreatif menjaga lingkungan dengan mengolah sampah. “Kami olah barang-barang bekas seperti sampah plastik menjadi barang yang lebih bermanfaat,” sebutnya.

Sekolahnya juga membangun kesadaran siswa agar mengkonsumsi makan dan minuman yang sehat.

Salah satunya melalui Cafe Edukasi dengan menjual produk yang alami. Artinya tidak menambah pewarna hingga pengawet. Seperti wedang jahe, teh, hingga wedang lemon tea.

“Kami ingin anak-anak tahu ternyata sangat penting makan minum yang tidak mengandung bahan pengawet,” sebutnya.

Luar biasanya lagi, Adiwiyata di SMPN 4 Ponorogo juga sudah diimplementasikan pada semua mata pelajaran.

“Bapak ibu guru mengajarkan arti pentingnya menjaga kelestarian lingkungan,” sebutnya.

Tidak hanya menerima ilmu, anak didiknya langsung action mempraktekkannya. Terbukti, sudah peduli memanfaatkan air dengan hemat, baik dan benar.

“Sebagai contoh, air bekas cuci tangan tidak dibuang tapi dialirkan untuk menyiram kembang,” sebutnya.

Siswa juga memanfaatkan lahan yang tersedia dengan sistem pot. Seperti sawi hingga lidah buaya.

Hebatnya, siswa juga berinovasi mengolah berbagai tanaman itu agar bermanfaat bagi kehidupan.

Mulai membuat sabun cuci tangan dari daun sirih, teh pelang, mengolah lidah buaya menjadi permen. “Ini menjadi bukti keseriusan kami untuk melestarikan lingkungan,” tegasnya.

Winarti optimis, kepercayaan pemerintah yang menetapkan SMPN 4 Ponorogo sebagai adiwiyata provinsi ini dipegang teguh oleh keluarga besar sekolah.

“Siswa, guru dan karyawan tetap komitmen menjaga lingkungan. Sehingga kedepan menjadi modal bisa meraih adiwiyata tingkat nasional,” pungkasnya. (mas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here