Home Headline Berprestasi Internasional, SMAN 3 Ponorogo Diundang Kementerian Pendidikan Negeri Sembilan Malaysia

Berprestasi Internasional, SMAN 3 Ponorogo Diundang Kementerian Pendidikan Negeri Sembilan Malaysia

0
Dr. Sasmito Pribadi, M.Pd Kepala SMAN 3 Ponorogo menjalin kerjasama dengan Universitas Sains Islam Malayasia (USIM) di bidang pengembangan IMTAQ dan IPTEK.

MALAYSIA, Media Ponorogo – Capaian luar biasa diraih SMAN 3 Ponorogo setelah berkomitmen dengan Smaga Go International & Smaga International Class Program.

Pasalnya, sekolah yang dinahkodai Dr. Sasmito Pribadi, M.Pd ini diundang oleh pejabat Kementerian Pendidikan dan Kementerian Kesehatan Negeri Sembilan Malaysia.

Kepercayaan ini karena SMAN 3 Ponorogo sudah masuk dalam komunitas forum ilmiah internasional.

Hal ini sering dengan seringnya sekolah yang terletak di Jalan Yos Sudarso itu menjuarai event Karya Tulis Ilmiah Internasional.

Dr. Sasmito Pribadi, M.Pd bersama Rayhan salah satu siswa program SMAGA International Class Program ketika memenuhi undangan di Malaysia.

Memenuhi undangan itu, Sasmito Pribadi selaku kepala sekolah bertolak ke Negeri Jiran Malaysia.

Ia mendampingi Rayhan Firdausa kelas X, salah satu siswa program SMAGA International Class Program.

Sejumlah agenda dilakukan selama lima hari di Malaysia, mulai Senin hingga Jum’at (19-23/6/2023).

Agenda pertama mengikuti dialog tentang tekhnologi terkini di Universitas Sains Islam Malaysia (USIM) bergabung bersama pelajar dan mahasiswa lainnya.

Dalam moment itu, SMAN 3 Ponorogo sekaligus menjalin kerjasama dan nota kesepahaman (MoU) dengan USIM di bidang pengembangan IMTAQ dan IPTEK.

“Karena memang kami satu visi. Ketika di Smaga ada IMTAQ dan IPTEK maka di USIM ada integrasi Aqli dan Naqli,” sebutnya.

Sasmito menegaskan, kerjasama ini penting. Agar IMTAQ berjalan seiring untuk untuk membentengi siswa dari derasnya Ilmu Pengetahuan & Tekhnologi.

Dengan adanya MoU ini sejumlah fasilitas dapat dinikmati siswa dan guru SMAGA. Mulai pelatihan, kunjungan dan kemudahan masuk kuliah di USIM.

“Ke depan USIM juga bakal melaksanakan pengabdian masyarakat dengan mengirim mahasiswanya mempelajari, survey dan observasi di Smaga,” tandasnya.

Agenda kedua, mengikuti kegiatan Klub Dokter Muda Negeri Sembilan di Sekolah Menengah Kebangsaan Pedas Malaysia. “Kami kolaborasi dengan Ponorogo di bawah naungan Kemenkes Negeri Sembilan Malaysia,” sebutnya.

Di sekolah ini, Smaga juga meneken MoU dan saling sepakat untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan yang berwawasan global internasional. Namun tetap berkomitmen untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.

“Implementasinya dengan saling lawatan, saling bertukar pelajar, saling bertukar pengetahuan untuk tenaga pendidik dan kependidikan,” sebutnya.

Sasmito mengakui, banyak manfaat yang didapat siswa dan Smaga usai melakukan lawatan ke Malaysia ini.

Menurutnya, selain negara serumpun, perkembangan pendidikan di Malaysia sangat luar biasa maju.

Rata-rata pendidikan Malaysia sudah mengacu sekolah internasional atau dikenal dengan kerjasama antar bangsa.

“Jadi pergerakan antar bangsa sudah luar biasa. Ini tentu bisa mensuport Smaga International Class Program,” sebutnya.

Di samping itu, kegiatan ini bisa membangun komunikasi dan jaringan informasi mendukung upaya Smaga Go International.

“Sehingga Smaga bisa masuk forum internasional seiring prestasinya yang kerap menjuarai karya tulis ilmiah di event internasional,” paparnya.

Sasmito menyebut, dengan kegiatan ini pihaknya mendapat inspirasi untuk dapat mengadopsi sesuatu yang maju di Malaysia.

Karena sekolah Malaysia sudah mengacu pada bagaimana mengkondisikan, mendampingi dan mendidik proses pembelajaran untuk peningkatan peringkat pisa Internasional.

“Semua sekolah di Malaysia sudah mengacu pada pengembangan bakat dan potensi di skala internasional,” tegasnya.

Pun, pendidikan di Malaysia juga memfasilitasi bakat minat potensi berdasarkan setiap karakteristik siswa.

Bahkan, meski memiliki heterogenitas yang beragam, siswa tetap didampingi dengan maksimal.

“Tidak ada istilah menelantarkan siswa atau tidak sanggup dan menyuruh pindah ke sekolah lain,” sebutnya.

“Kebanggaan sekolah di Malaysia ketika bisa mengubah potensi siswa yang belum baik menjadi lebih baik,” tambahnya.

Disamping itu, Smaga juga bakal mengadopai promosi kesehatan seperti di Malaysia yang sudah dikondisikan sejak dini.

“Dibentuk klub dokter muda Indonesia Malaysia untuk mempromosikan pentingnya kesehatan,” tandasnya.

Sasmito menyebut, kerjasama dengan dunia internasional ini menjadi bukti Smaga memberikan fasilitas kepada peserta didik calon generasi bangsa agar siap menghadapi era emas 2045.

Yakni dengan berbagai upaya untuk meningkatkan IMTAQ dan dibarengi IPTEK tidak hanya di tingkat lokal namun skala internasional.

“Maka mau tidak mau, Smaga juga harus membangun kerjasama bidang pendidikan baik tingkat nasional bahkan internasional,” pungkasnya. (mas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here