BABADAN, Media Ponorogo – SMPN 1 Babadan sukses menggelar purnawiyata siswa-siswi kelas IX tahun pelajaran 2022/2023.
Purnawiyata kali ini digelar di Aula Balai Desa Purwosari Kecamatan Babadan, Rabu (31/5/2023).
Pengukuhan purnawiyatawan/purnawiyatawati angkatan ke-38 ini berlangsung hikmat dan meriah dengan berbagai tampilan siswa.
Ditandai dengan pengalungan gordon serta ucapan selamat dari kepala sekolah.
Dalam momen spesial itu, berlangsung pula penyerahan piagam penghargaan kepada lulusan berprestasi baik akademik maupun non akademik.
Penghargaan diserahkan langsung Ruskamto, S.Pd, M.Pd Pengawas Pembina Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo.
Drs. Teguh Prasetyo Wiyono, M.Si Kepala SMPN 1 Babadan menerangkan, tahun ini sebanyak 178 siswa-siswinya mengikuti purnawiyata.
Pihaknya mengucapkan selamat kepada anak didiknya yang telah menyelesaikan pendidikan selama tiga tahun. “Insya Allah semuanya lulus 100 persen saat pengumuman 8 Juni nantinya,” ungkapnya.
Menurutnya, banyak capaian prestasi yang diraih anak didiknya di bidang akademik dan non akademik. “Prestasinya saat ini termasuk meningkat dibanding sebelumnya,” ungkapnya.
Bahkan, tahun ini banyak lulusan yang sudah diterima di SMA Favorit pilihan. Seperti SMAN 1,2,3 dan SMAN 1 Babadan.
Hal ini karena sekolahnya telah memberikan bekal berupa sertifikat kejuaraan atau prestasi baik akademik maupun non akademi yang bisa digunakan untuk mendapatkan sekolah pilihan.
Hebatnya, meski sebagai sekolah negeri namun SMPN 1 Babadan juga unggul prestasinya di bidang keagamaan.
Buktinya, berhasil membimbing siswa tahfidzul quran yang sudah diwisuda oleh Bupati Sugiri Sancoko.
Istimewanya, SMPN 1 Babadan sudah menjadi sekolah pusat pembimbingan Al Quran metode Sahifa. “Pada tahun ajaran baru nantinya sudah berjalan. Nanti dipasang plang,” sebutnya.
Teguh Prasetyo berpesan, agar lulusan melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
Sesuai petunjuk dinas pendidikan, sekolahnya getol mendata keterserapan lulusan. Ini penting untuk mengetahui siswa yang tidak melanjutkan.
“Setelah kami laporkan ke dinas. Tentu bagi bagi yang tidak melanjutkan ini diketahui penyebabnya. Selanjutnya ada langkah-langkah agar siswa bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi,” pungkasnya. (mas)