KOTA, Media Ponorogo – SMPN 4 Ponorogo terus berinovasi untuk memberikan layanan pendidikan yang maksimal kepada anak didiknya.
Terbukti, SMP Negeri yang dipimpin Winarti, M.Pd ini menggelar kegiatan pesantren ramadhan 1444 H tidak hanya di lingkungan sekolah.
Luar biasanya, pelajar menjalaninya benar-benar di lingkungan pondok pesantren. Yakni di Pondok Moders Ar-Risalah Program Internasional Slahung Ponorogo.
Winarti, M.Pd kepala SMPN 4 Ponorogo menerangkan, sekolahnya membagi kegiatan pondok ramadhan menjadi dua.
Pertama, bagi kelas VII dan VIII menjalani Pondok Ramadhan di Ponpes Arrisalah.
Selama tiga hari, (25-27/3/2023) anak didiknya bermukim dan mengikuti serangkaian kegiatan agama layaknya santri.
Mulai materi agama, sholat jama’ah, ngaji, tarawih, tadarus, bahkan manasik umroh.
Menariknya, santri Spapo juga mengikuti malam pentas seni dan ditutup dengan postes.
Winarti menegaskan, dengan menjadi santri pesantren, ia optimis anak didiknya akan belajar maksimal. Karena tidak terganggu dengan hiruk pikuk dan derasnya tekhnologi.
“Apalagi selama di sana, siswa tidak diperkenankan membawa handphone,” tegasnya.
Menurutnya, sekolahnya sudah lama bekerjasama dengan PP Arrisalah karena sudah mempercayakan pendidikan dan pendampingan bidang ketaqwaan.
“Kami sudah lama bekerjasama dengan PP Ar Risalah sehingga sudah percaya sistem pendidikannya. Apalagi lokasinya juga stategis dan bagus untuk anak mondok,” sebutnya.
Sementara itu, SMPN 4 Ponorogo juga menggelar pondok ramadhan yang unik dan menarik bagi kelas IX. Karena menggandeng Yayasan Yatim Mandiri dengan menghadirkan Kak Ucon.
Kak Ucon memberian materi pondok ramadhan tentang ketaqwaan melalui media dongeng.
Tentu saja, kegiatan ini membuat siswa lebih semangat. Kalau biasanya materi disampaikan monoton dan datar, Kak Ucon dengan dongengnya membuat siswa lebih tertarik, enjoy dan senang mendengarkan.
“Semua kegiatan ini muaranya adalah untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaa kepada Allah SWT,” sebutnya.
Bahkan, mendukung misi religius ini, setiap pagi sebelum KBM dimulai dilakukan tadarus secara serentak melalui sentral suara.
“Siswa menyimak dari kelas dan ditunggui bapak ibu guru setiap hari selama ramadhan,” pungkasnya. (mas)