Home Headline Hilang Tiga Hari, Lansia Ditemukan Mengapung di Sungai Ngrayut, Mlarak

Hilang Tiga Hari, Lansia Ditemukan Mengapung di Sungai Ngrayut, Mlarak

0

MLARAK, Media Ponorogo – Seorang nenek yang dilaporkan hilang, ditemukan warga dalam keadaan meninggal dunia, terapung di Sungai Ngrayut Masuk RT 1/2, Dukuh Ngrayut, Desa Coper, Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo, pada Rabu (15/3/2023) pukul 14.30 wib.

Nenek Toini (77thn) asal desa Bangsalan, Kecamatan Sambit yang hidup sebatang kara ini dikabarkan hilang sejak hari Senin (13/3/2023) dan ditemukan hari Rabu (15/3/2023) dalam keadaan meninggal dunia terapung disungai diwilayah Kecamatan Mlarak

Kapolsek Sambit AKP. Baderi, SH, MH saat dikonfirmasi awak media mengungkapkan adanya, temukan mayat di tengah sungai Ngrayut masuk RT 1/2, Dukuh Ngrayut, Desa Coper, Mlarak, Ponorogo.

“Korban Mbah Toini (77) Jalan Umar Sodo Rt 01/02 Desa Bangsalan Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo,” ujarnya.

Barang Bukti yang bisa diamankan petugas kata AKP. Baderi, pakaian yang di gunakan korban, baju batik lengan panjang warna merah corak, celana pendek warna hitam.

Kronologis kejadian lanjut Kapolsek Sambit, hari selasa, 14 Maret 2023, pukul 09.00 wib, Polsek Sambit menerima laporan orang hilang atas nama pelapor Titin Ningdias Rukmini ( kades Desa Bangsalan ) melaporkan bahwa warganya an. Mbah Toini (77) telah hilang.

“Mbah Toini meninggalkan rumah sejak hari Senin, 13 Maret 2023. Yang mana korban adalah sebatang kara / tinggal di rumah sendirian dengan keadaan sudah lupa ingatan (jw. Pikun),” terangnya.

Kemudian pada hari Rabu, 15 Maret 2023, sekira pukul 14.30 wib, Polsek Sambit mendapatkan informasi dari Damanhuri (kades Desa Coper) bahwa telah di temukan sesosok mayat perempuan di tengah aliran sungai Ngrayut Desa Coper, Mlarak Ponorogo, dengan posisi mengapung tengkurap tersangkut ranting.

Selanjutnya dengan informasi tersebut Petugas Polsek Sambit bersama Edi Prasojo ( kasun dukuh asem katik I Desa Bangsalan, Sambit ) mengecek ke lokasi untuk memastikan identitas penemuan mayat tersebut.

“Setelah dicek bahwa benar mayat tersebut adalah Mbah Toini warganya,” ucapnya.

Selanjutnya korban di bawa ke RSUD Ponorogo untuk di lakukan Pemulasaran jenazah.

Setelah dilakukan visum luar, tidak di ketemukanya tanda penganiayaan pada tubuh korban.

“Pihak Keluarga menerima kejadian tersebut adalah musibah dan tidak akan menuntut kepada pihak manapun, atas permintaan keluarga tidak dilakukan otopsi terhadap korban. Dengan di kuatkan surat pernyataan dari keluarga korban,” pungkasnya. (mny)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here