Home Nasional Filsafat Pendidikan Islam MEMAHAMI PRINSIP DASAR

Filsafat Pendidikan Islam MEMAHAMI PRINSIP DASAR

0

Oleh: Eriana Awwalush Sholihah
NIM: 21150450

Judul: FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM MEMAHAMI PRINSIP DASAR
Pengarang : Dr. Afiful Ikhwan,M.Pd.I
Penerbit : Diandra Creative
Terbit tahun : 2018
Tebal : 244 halaman
Pe Review: Eriana Awwalush Sholihah
ISBN: 978-602-336-726-9

Buku ini di tulis oleh penulis untuk dijadikan salah satu sebuah refrensi oleh pendidik,mahasiswa dan masyarakat dalam hal Pendidikan islam.

Hadirnya buku ini juga termasuk dalam hal mempermudah pendidik mahasiswa dan masyarakat untuk memahami Pendidikan islam serta dalam menyusun sebuah konsep dasar Pendidikan islam itu sendiri sesuai dengan Al-Qur’an dan Al- Hadist.

Di dalam buku ini terdapat  kajian pembahasan yang menarik mengenai ruang lingkup filsafat Pendidikan islam itu sendiri.

Di dalam isi buku ini penulis mengkaji dan mengulas mengenai Proses pendidikan islam yang total dan meliputi segala aspek kemampuan manusia yang memerlukan landasan falsafah pendidikan yang menjangkau pribadi setiap peserta didik dan pendidik.

Filsafat merupakan tahap sangat penting bagi keberadaan suatu ilmu sebab filsafat telah melahirkan bangunan ilmu,betapa besarnya kontribusi filsafat pendidikan Islam terhadap keberadaan ilmu pendidikan Islam.

Akan tetapi filsafat pendidikan Islam bukan hanya terhadap ilmu pendidikan Islam tetapi juga berperan terhadap kehidupan di muka bumi ini.

Pendidikan Islam juga memiliki tujuan untuk untuk membentuk individu yang sesuai dengan tuntunan ajaran Islam.

Pendidikan Islam menjadi isu penting sepanjang sejarah kehidupan umat manusia secara keseluruhan.

Pernyataan di atas muncul karena pendidikan Islam terbukti berabad-abad mampu melakukan perubahan terhadap perbaikan umat manusia.

Oleh karena itu ciri-ciri umum dalam suatu sistem pendidikan Islam yaitu merupakan suatu kesatuan yang utuh, memiliki bagian yang tersusun sistematis, bagian-bagian itu berelasi satu dengan yang lain untuk mencapai keberhasilan, konsen terhadap konteks lingkungannya.

Pendidikan Islam tidak sama dengan sistem pendidikan pada umumnya. Pendidikan Islam akan mencolokkan masyarakat Islam,maka pada bab dua penulis memberikan sebuah prinsip-prinsip sistem pendidikan Islam yaitu prinsip ukhuwah, prinsip rahmatan lil alamin, prinsip akhlakul karimah.

Oleh karena itu sesuatu sistem pendidikan hanya dapat dianggap sebagai sistem pendidikan islam apabila segala prinsip kepercayaan serta kandungannya berasaskan Islam pendidikan Islam yang terdapat dalam Alquran.

Untuk itu penulis pada bab tiga menjelaskan akan sebuah dasar-dasar pendidikan Islam yang dimana diambil dari Alquran dan As-sunnah.

Bab 4 sampai bab 13 penulis memberikan pengetahuan yang sangat berhubungan langsung tentang hakikat tujuan pendidikan Islam dengan berbagai lingkup, yang dimana pendidikan islam harus selaras dengan tujuan diciptakannya manusia oleh Allah SWT yaitu menjadi hamba Allah yang insan kamil dengan pola taqwa.

Karena hamba yang paling mulia disisi allah adalah hamba yang bertaqwa. Dari hamba yang bertaqwa maka individu tersebut dapat menjaga dan melestarikan alam yang ada di muka bumi ini sebagaimana dalam Q.S Al-baqoroh ayat 29 yang menjelaskan tentang alam diciptakan untuk manusia bukan untuk dirusak sesuai dengan Q.S Al-Araf ayat 56.

Hubungan manusia dengan alam yaitu sebagai bukti akan kekuasaan Allah,sebagai penyedia kebutuhan manusia  dan sebagai sumber informasi keilmuan dan teknologi (hubungan kultural).

Dari sinilah Q.S. al-baqoroh ayat 164 menjelaskan bahwa manusia tersusun dari salah satu kompenen yaitu akal.

Yang dimana akal akan membawa sebuah kerangka berfikir dalam pengetahuan pada manusia.

Dari awal hal tersebutlah letak kemuliaan manusia yang dimana kedudukan manusia sebagai kholifah di muka bumi ini sebagaimana dalam Q.S Al-baqoroh ayat 30.

Adapun tugas kholifah terhadap alam yaitu sebagai mengkulturkan natur (membudayakan alam) maksdnya alam yang sudah tersedia di muka bumi ini harus senantiasa untuk dibudayakan agar tidak rusak atau punah.

Terciptanya individu yang memiliki sebuah akal yang baik,serta berakhlak maka tidak lepas dari peran pendidik salah satu peran yang paling utama adalah orang tua kemudian guru atau dosen.

Pendidik berperan untuk memberikan pengetahuan kepada individu tersebut,karena pendidik merupakan komponen yang penting dalam proses Pendidikan dalam hal ini ilmu. Pendidikan mempengaruhi perkembangan pola pikir individu dalam berhubungan antar manusia,alam,dan kebudayaan.

Selanjutnya pendidik juga ditujukan untuk membatu individu tersebut dalam menghadapi dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan yang dialami individu pada setiap periodenya.

Kurikulum merupakan salah satu proses yang dijadikan sebagai acuan jalannya proses Pendidikan,karena dengan kurikulum maka pendidik dapat meberikan pengetahuan sesuai dengan setiap periode individu tersebut.

Sehingga individu tersebut dapat menerima pengetahuan dari pendidik sesuai dengan kemampuan akalnya.

Untuk mencapai haltersebut maka dibutuhkan sebuah alat untuk membatu individu dalam menerima pengetahuan yang diberikan pendidik dalam hal ini bisa berkaitan dengan benda atau bukan benda.

Untuk mencapai tujuan yang kita harapkan maka haruslah ada sebuah evaluasi guna menyempurnakan kesalahan-kesalahan dari sebelumnya.

Evaluasi merupakan suatu proses yang terarah untuk menentukan atau mengambil keputusan sampai sejauhmana tujuan-tujuan dalam hal pengajaran telah dilaksanakan. Di dalam bab 14 penulis juga mengutip sebuah ayat Al-quran dari Allah yaitu Q.S Al-Ankabut ayat 2-3.

Untuk itu kelebihan buku ini sangat menarik,berguna dan bermanfaat dalam dunia pendidikan khususnya untuk melengkapi bahan-bahan studi ilmiah tentang filsafat pendidikan Islam, Selain itu Penulis menyampaikan secara jelas,tuntas dan padat mengenai filsafat pendidikan islam sesuai dengan judul buku yang diangakat.

Selain itu buku ini juga membahas Sumber-sumber filsafat pendidikan islam berdasarkan Al-quran dan Sunnah Rasulullah saw.

Dan pada buku ini pembahasannya lebih pada ontologis serta hadirnya buku ini setidaknya dapat menjadi jawaban atau salah satu dari refrensi bagi umat manusia khususnya umat islam itu sendiri dalam hal kurangnya pemahaman dari filsafat Pendidikan.

Terlepas dari kelebihan pada buku ini, sudah pasti dalam buku ini memiliki sebuah kekurangan dari segi bahasa yang digunakan dan pemilihan kata-kata mengkin perlu diperhatikan lagi karena penulis banyak menggunakan kata-kata yang jarang terdengar di telinga pembaca dari kalangan pembaca pemula yang ingin mempelajari filsafat pendidikan islam, sehingga mungkin akan sulit bagi pembaca untuk memahami kata-kata tertentu. Kemudian mungkin buku ini terus disempurnakan berdasarkan pengalaman dan pegetahuan. (***)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here