Home Birokrasi Ngantor di Pudak, Ini Langkah-Langkah Kang Giri Percepat Penanganan PMK

Ngantor di Pudak, Ini Langkah-Langkah Kang Giri Percepat Penanganan PMK

0

PONOROGO – Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko memimpin langsung percepatan penanganan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ternak warga.

Sebagai bentuk keseriusannya, Kang Bupati berkantor di Kecamatan Pudak mulai Senin (20/6/2022). Karena di wilayah ini terdapat populasi yang besar dan terparah terserang PMK.

Selama berkantor di Pudak, Kang Bupati selain meninjau langsung kondisi ternak dan lokasi penguburan sapi sekaligus menemui warga untuk mendengar keluh kesah warga.

“Saya akan menemani teman-teman di Pudak sekaligus mencari solusi,” ungkap Kang Bupati.

Orang nomor satu di Kota Reog ini pun melakukan rapat terbatas didampingi Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (Dipertahankan) bersama perwakilan peternak dan Pemerintah Desa setempat.

Hasilnya, berbagai langkah dan solusi berhasil ditelurkan. Mulai penguburan sapi, restrukturisasi pinjaman peternak, percepatan penanggulangan wabah, dan lain sebagainya.

Pertama, terkait penguburan sapi, Kang Bupati Sugiri menyampaikan bahwa BPBD dengan dilengkapi alat berat akan segera turun ke lapangan. Karena itu, ia meminta kepada kepala desa untuk membuat tim pemakaman secepat mungkin.

“Untuk pemakaman kami sudah siapkan anggarannya. Besok tim BPBD akan turun. Pak lurah silahkan bentuk tim pemakaman,” sebut Kang Bupati.

Kedua, terkait restrukturisasi pinjaman peternak, Kang Bupati Sugiri pada Selasa (21/6) 2022) akan mendatangkan semua pemberi pinjaman peternak Pudak untuk mendiskusikan restrukturisasi pinjaman.

Terkait hal ini, ia menjelaskan tidak hanya terbatas pada lembaga Perbankan, namun juga koperasi.

“Besok kami datangkan pihak Bank, koperasi atau apapun itu, kita diskusikan restrukturisasi bagaimana. Saya yang akan menjadi jaminannya,” sebut Kang Bupati.

Ketiga, terkait dengan permintaan keringanan bagi peternak yang akan mendaftarkan anaknya ke sekolah, Kang
Bupati Sugiri berupaya untuk mencari jalan keluar terbaiknya.

Ia meminta Kepala Desa untuk mendata peternak yang akan mendaftarkan anaknya di tingkat SMP dan SMA.

“Silahkan data semua yang anaknya mau masuk SMP dan SMA. Kami akan berikan treatment khusus,” sebutnya.

Keempat, terkait penanganan sapi yang terkena PMK dijelaskan Kepala Dipertahankan Masun, tim medik veteriner dan paramedik veteriner akan terus mengupayakan yang terbaik.

Dijelaskan Masun, obat secara berkala akan didatangkan untuk memenuhi kebutuhan pengobatan 2-3 hari.

Kelima, terkait dengan kekurangan tenaga medik, Dipertahankan akan segera melakukan rekrutmen relawan dan mengajukan bantuan medik veteriner kepada Unair.

Selain itu, Pemkab mendapatkan bantuan mahasiswa Fakultas Kesehatan Hewan IPB yang melakukan KKN di Kecamatan Pudak.

“Pengobatan sudah dilakukan pada ternak yang terjangkit. obat sudah datang per kemarin hari ini juga sudah datang. Kendala kita di tenaga medis. Karena yang melakukan tenaga medis. Hari ini datang 7 mahasiswa kedokteran hewan IPB, mungkin nanti bisa jadi asisten di lapangan. Terus kita akan rekrut relawan karena tadi pagi sudah dapat persetujuan dari Bupati. Dan kita sudah membuat permohonan ke Unair untuk didatangkan dokter hewan dari Unair,” papar Masun. (adv/mas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here