Home Headline Islamic Student Contest (ISC), SMK PGRI Somoroto Wujudkan Sekolah Industri Berbasis Pesantren

Islamic Student Contest (ISC), SMK PGRI Somoroto Wujudkan Sekolah Industri Berbasis Pesantren

0

PONOROGO – SMK PGRI Somoroto sebagai Sekolah Industri Berbasis Pondok Pesantren kembali sukses menggelar Islamic Student Contest (ISC), Minggu (24/4/2022).

Pada penyelenggaraan yang kedua ini, ISC semakin kuat nuansa religiusnya. Karena bertepatan dengan pelaksanaan ibadah puasa ramadhan 1443 H.

Deky Susanto, ST Kepala SMK PGRI Somoroto mengatakan kegiatan ISC ini kembali digelar untuk mengakomodir potensi siswa-siswi SMP/MTs menyalurkan bakat minatnya di tiga bidang.

Yakni musabaqah hifdzil qur’an (MHQ) Juz 30, musabaqah tilawatil qur’an (MTQ) dan lomba ceramah keagamaan.

“Saya memandang selama ini belum ada yang mewadahi potensi tersebut di Ponorogo,” ungkapnya.

Oleh karenanya, ajang yang sudah dimulai sejak tahun 2019 itu kembali dihelat setelah berhenti dua tahun karena pandemi.

“Melalui ajang ISC ini, SMK PGRI Somoroto ingin mencetak karakter siswa yang kuat dan siswa SMK yang hebat,” tegasnya.

Ajang ini pun nyatanya mendapat antusias tinggi peserta. Dari sebelumnya hanya 9 lembaga, kini diikuti 17 SMP/MTs se Kabupaten Ponorogo.

“Ini meningkat 100 persen. Bahkan, panitia harus membatasi jumlah peserta karena jumlah pendaftar berlebih,” ungkapnya.

Deky menegaskan, dipilihnya lomba keagamaan ini menjadi komitmen SMK PGRI Somoroto yang mengikrarkan diri sebagai Sekolah Industri Berbasis Pondok Pesantren.

“Sehingga kami menyajikan menu-menu yang berkaitan dengan keagamaan,” ungkapnya.

Menurutnya, program ini penting diterapkan agar terjadi keseimbangan antara kompetensi, pengetahuan dan skill dengan keagamaan.

“Ini akan menjadi bekal berharga ketika terjun di tengah masyarakat,” tandasnya.

Luar biasanya, sebagai bentuk penguatan agama, pembelajaran hifdzil quran juz 30 itu masuk dalam kurikulum di SMK PGRI Somoroto. “Anak-anak harus hafal juz 30,” ungkapnya.

Di samping itu, untuk menunjang religiuitas, siswa SMK PGRI Somoroto setiap tahun wajib mondok menjadi santri di pesantren. Selama seminggu, siswa dikenalkan dunia pondok pesantren.

“Ini untuk mengibangi perkembangan tekhnologi agar bisa memanfaatkan secara terarah,” sebutnya.

Tak kalah penting, di SMK PGRI Somoroto sudah terbangun budaya membaca alquran sebelum praktek atau pembelajaran.

“Tujuannya jelas untuk menunjang skill agar balance dengan karakternya,” sebutnya.

Dengan gemblengan seperti ini, nyatanya sangar bermanfaat bagi masa depan siswa. Bahkan sebanyak 6 siswa kelas XII, per 19 Mei 2022 nanti meski belum lulus sudah direkrut langsung oleh direktur perusahaan di Semarang.

“Ini bukti bahwa dudi wellcome dan mengincar lulusan SMK PGRI Somoroto yang punya kompetensi, skill dan karakter yang kuat,” sebutnya.

Makanya, SMK PGRI Somoroto terus intens dalam menanamkan budaya pesantren di lingkungan SMK. Sehingga ada kolaborasi budaya nyantri dengan industri. (mas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here