PONOROGO – Catatan sejarah baru ditorehkan SMKN 1 Slahung di bawah nahkoda Drs. Kuntowiyono, MT. Sekolah yang sarat akan inovasi ini meraih predikat adiwiyata tingkat nasional.
Istimewanya, piagam penghargaan sekolah adiwiyata nasional tahun 2021 itu diserahkan langsung oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Senin (17/1/2021) bersamaan dengan upacara bendera di Pendopo Agung Kabupaten Ponorogo.
Sebelumnya, penyerahan penghargaan Adiwiyata Nasional telah diserahkan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc pada tanggal 24 Desember 2021 secara daring.
Drs. Kuntowiyono, MT mengatakan prestasi ini diraih berkat perjuangan dan doa keluarga besar SMKN 1 Slahung.
Dimulai dengan meraih adiwiyata kabupaten, provinsi hingga diakhir tahun 2021 mendapat kado adiwiyata nasional dari Kementerian LH.
Menurutnya, predikat sekolah adiwiyata ini bukan sekadar piagam namun sebuah budaya.
“Utamanya membudayakan lingkungan green clean and healty school harus terpartri di jiwa SMKN 1 Slahung,” tegasnya.
Budaya adiwiyata itu sudah nampak ketika memasuki pintu gerbang dan berbagai sudut SMKN 1 Slahung yang terasa nyaman.
“Karena sampah pun diolah bisa jadi emas. Bahkan kami kerjasama dengan Kepala Desa Galak yang alumi SMKN 1 Slahung untuk membimbing RT nya mengelola bank sampah menjadi income,” paparnya.
SMKN 1 Slahung juga menciptakan alat pengolahan sampah. “Sehingga lingkungan so pasti bersih, sehat dan hijau,” sebutnya.
Pihaknya pun bergerak cepat untuk segera meraih adiwiyata mandiri. Meskipun, persyaratannya jauh lebih berat.
Di antaranya harus memiliki sekolah binaan. “Alhamdulillah sudah ada 2 sekolah yang akan dibina yakni SMKN 2 Nawangan Pacitan dan SMKN Wonoasri Madiun yang bakal studi tiru,” sebutnya.
Selain itu, sekolahnya juga sudah mempunyai inovasi alat yang bisa membudayakan potensi alam. Salah satunya tenaga surya.
Seperti pemanfaatan solar cel yang dimplementasikan wastafel otomatis dan hand sanitizer yang menggunakan tenaga surya. (mas)
