PONOROGO – SMP Negeri 2 Ponorogo akhirnya berhasil meraih predikat sebagai sekolah adiwiyata tingkat provinsi Jawa Timur.
Penghargaan adiwiyata ini telah diserahkan oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur pada tanggal 13 Desember 2021 lalu.
Istimewanya, untuk piagam adiwiyata diserahkan oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko langsung kepada Sutarjo, S.Pd, M.Pd selaku kepala SMPN 2 Ponorogo.
Yakni bersamaan upacara Korpri, Senin (17/1/2022) di halaman Pendopo Agung Kabupaten Ponorogo.
“Alhamdulilllah SMPN 2 Ponorogo tercatat sebagai sekolah adiwiyata provinsi. Prestasi ini tidak lepas dari peran dan bimbingan Dinas Lingkungan Hidup,” ungkap Sutarjo, S.Pd, M.Pd.
Berhasilnya SMP Negeri yang terletak di Jalan Basuki Rahmat ini meraih adiwiyata provinsi menjadi suatu kebanggaan tersendiri.
“Setelah dua kali mengajukan, baru tahun ini meraih predikat adiwiyata provinsi,” ungkapnya.
Sutarjo menegaskan, ia tidak ingin sekadar mengejar predikat atau label sekolah adiwiyata belaka.
“Namun kami berupaya agar kegiatan menjaga lingkungan, kebersihan dan menanam tanaman serta memeliharanya itu menjadi budaya di SMPN 2 Ponorogo,” tegasnya.
Salah satu budaya adiwiyata yang menonjol di sekolahnya, kata Sutarjo yakni penataan lingkungan sekolah yang indah, rindang dan nyaman.
Sekolahnya juga membiasakan warganya untuk hidup bersih dan cinta tanaman, dan ramah lingkungan. “Intinya semua kegiatannya mendukung program-program adiwiyata,” sebutnya.
Diraihnya adiwiyata ini, kata Tarjo menjadi bukti bahwa adiwiyata tidak identik dengan lahan yang luas.
Namun dengan inovasi dan kreatifitas, sekolahnya yang berada di perkotaan bisa memanfaatkan luas lahan yang ada.
“Ini bukti, meskipun sekolah di kota tetap beradiwiyata. Adiwiyata tidak karena image lahan luas saja, nyatanya kami bisa memanfaatkan meski terbatas,” ujarnya.
Inovasi yang dilakukan SMPN 2 Ponorogo yakni menata tanaman tidak meluas namun dibikin vertikal.
Sekolahnya juga mencoba tanaman yang besar tahunan supaya menjaga ketersediaan oksigen.
“Ini penting untuk menjaga ketersediaan tanaman dengan warga sekolah yang seimbang,” sebutnya.
Ia berharap, dengan suasana sekolah yang clean, green dan healty mampu mendukung kesuksesan belajar mengajar anak didiknya.
Ke depan, jika budaya peduli lingkungan ini sudah semakin tertanam dan didukung berbagai pihak termasuk LH sampai Dindik, Sutarjo optimis SMPN 2 Ponorogo bisa meraih predikat adiwiyata nasional. (mas)