PONOROGO – Kapolsek Sukorejo AKP Beny Hartono menyebutkan, olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) meledaknya petasan di Desa Sukorejo Kecamatan Sukorejo dilanjutkan besuk pagi, Rabu (28/4/2021)
“Olah TKP dilanjut besuk pagi,” ungkap Beny Hartono saat ditemui di lokasi kejadian.
Diputuskannya dilanjut esok, lantaran kondisi yang tidak memungkinkan. Selain malam yang gelap, kondisi rumah juga hancur.
“Karena rumah dalam keadaan berantakan dan situasi tidak memungkinkan sehingga lanjutkan besuk olah TKP,” ungkapnya.
Namun Kapolsek memastikan dua korban telah dinyatakan tewas yang diperkirakan karena ledakan petasan, Selasa malam (27/4/2021) sekira pukul 21.30 WIB.
“Iya dua meninggal, di suatu rumah yang diperkirakan karena ledakan petasan,” ungkapnya kepada Media Ponorogo.
Beny juga belum bisa memastikan petasan jenis apa dan seberapa ukurannya. Sehingga mengakibatkan dua meninggal dan hancurnya rumah korban.
Bahkan, atap jebol dan berterbangan serta berserakan di sawah yang berada di barat rumah korban.
“Memang dampaknya rumah hancur berantakan. (Jenis petasan apa, red) menunggu terang besuk lagi olah TKP,” sebutnya.
Meski dilanjut besuk, namun polisi sudah memasang garis kuning untuk mengamankan TKP. Apalagi, ratusan warga berusaha mendekat ke lokasi untuk melihat kejadian lebih dekat.
Beny tidak ingin olah TKP berjalan tidak maksimal kalau terpaksa dilanjutkan dengan situasi yang tidak begitu jelas.
“Memang dilihat dari kaca mata penglihatan tidak baik dilakukan sekarang ini,” tegasnya.
Seperti diketahui warga Desa Sukorejo Kecamatan Sukorejo geger. Sebuah dentuman keras tiba-tiba menggelegar yang diduga berasal dari ledakan mercon.
Mengerikannya, akibat ledakan tersebut dua orang yang merupakan kakak beradik tewas. Keduanya adalah Sunardi (34) dan Samuri (21).
Korban satu meninggal di tempat sedangkan korban lainnya tak bisa diselamatkan nyawanya saat di rumah sakit dengan kondisi yang mengerikan.
“Bahkan ada organ tubuh yang terpisah dan masih dicari,”ucap Sutrisno, Babhinsa Desa Sukorejo.
Pada saat kejadian, bapak dari kedua korban tersebut sedang berada di masjid, sedangkan ibunya sedang mengasuh cucunya.
“Jadi kedua orang tuanya tidak mengetahui jika kedua anaknya red Korban merakit petasan di lantai,” ungkapnya. (mas)