Ngrayun-Ponorogo. Sebuah peristiwa tragis menimpa salah satu keluarga yang berada di Dukuh Klitik, Desa Temon, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo, Jumat (29/5/2020) malam.
Naasnya lagi, saat kejadian korban Sumaryono (45 th) yang berada di rumah sendirian sehingga meninggal dunia karena tidak dapat menyelamatkan diri. “Karena istri korban, Sukarmiyati baru pulang dari surabaya sebagai PRT dan sedang melakukan karantina mandiri di rumah saudaranya,” kata Bambang salah satu tetangga korban.
Sementara itu anak korban, Didit Prayogo sedang keluar rumah. Kebakaran diketahui pertama kali oleh tetangga korban yang langsung berteriak minta tolong untuk memadamkan api.
Warga berusaha memadamkan api dengan alat seadanya.
“Api diduga berasal dari korsleting listrik yg berada dibelakang rumahnya dan membakar seluruh rumah utama,” kata Bambang.
Jenazah pemilik rumah yang terbakar di Desa Temon, Ngrayun, Ponorogo.
Kebakaran mengakibatkan pemilik rumah Maryono (48 th) meninggal dunia. Sedangkan isteri korban, Sukarmiyati 45 (th) beserta anak korban, Didit Prayogo 23 (th) harus mengungsi di rumah tetangganya.
Kebakaran mengakibatkan kerusakan pada rumah beserta isinya habis terbakar. Petugas yang mendatangi lokasi melakukan olah tkp cepat dan evakuasi korban bersama dengan petugas Puskesmas Ngrayun, Polisi, TNI, Tagana dibantu warga setempat.
Proses pemadaman terhambat karena lokasi rumah yang jauh dan jalan sempit, korban saat ini memerlukan kebutuhan, antara lain sembako, alat dapur, terpal dan karpet lantai.
Kanit Reskrim Aiptu Mislan dan anggotanya yang berada di tkp mengatakan, setelah laksanakan olah TKP dan Visum, korban di serahkan ke pihak keluarga dan pihak keluarga sudah menerima dan ikhlas, selanjutnya kami serahkan kepada keluarganya untuk di makamkan sebagaimana mestinya, dengan disaksikan oleh pihak keluarga, bhabinkamtibmas, babinsa, Koramil Ngrayun. Puskesmas Ngrayun, Tagana ds Temon, Kepala Desa Temon dan Perangkat Desa Temon, pungkasnya [pri]
