Home Budaya Banyak Desa Menutup Akses Jalan, Padahal Tidak Terpapar Korona, Kenapa??

Banyak Desa Menutup Akses Jalan, Padahal Tidak Terpapar Korona, Kenapa??

0

PONOROGO – Sebuah desa di Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo sebut saja Desa Semanding menutup akses jalan. Ini salah satu contoh Desa, selain Desa Semanding masih banyak yang melakukan hal yang sama di Ponorogo.

Penutupan jalan ini bukan karena ada warganya positif terinfeksi virus Corona. Lalu kenapa?

Desa itu bernama Semanding, Kecamatan Kauman dalam sebaran covid-19 desa tersebut masih warna hijau. Kemudian, kalau dilihat dengan jaraknya dengan Desa Kauman masih jauh, ada 3 km. Dimana desa Kauman, belum lama ada salah satu warganya yang terkonfirmasi dan dirujuk ke rumah sakit umum Aisyiyah Ponorogo.

Dari tulisan di spanduk yang dipasang ada beberapa tulisan, seperti woro-woro ‘kanggo wargo deso semanding kauman sing mulih, SOKO LUAR NEGERI utowo LUAR KOTA lan WONG SING MERANTAU menyang deso SEMANDING KAUMAN, WAJIB LAPORAN nang PAK RT utowo PERANGKAT DESA.

SELAIN itu ada juga tulisan dengan begroun warna merah, MOHON MAAF JALAN INI DITUTUP. Selama Hari Raya Idul Firti Demi Pencegahan Penularan Virus Corona (covid-19).

Sementara Suparman selaku kepala Desa Semanding saat dikonfirmasi mediaponorogo.com mengungkapkan, penutupan akses jalan masuk ke Desa semanding dilakukan selama dua sampai tiga hari, awal perayaan Idul Fitri 1441 H.

“Semua jalan masuk ke Desa Semanding yang dipinggir jalan Raya Sumoroto-Balong Kita tutup. Ada satu yang dikasih portal, yakni jalan yang menuju arah aloo-aloon Ponorogo,” katanya.

Suparman juga mengaku takut dengan kondisi sekarang ini, semua dilakukan untuk antisipasi agar covid-19 tidak masuk di Desa Semanding.

“Selama lebaran Idul Fitri 1441 H, warga Luar Desa Semanding bila ingin silaturahmi (sejarah) cukup lewat Hand Phone (HP). Ini demi Kita bersama, antisipasi pandemi virus corona. Jadi akses jalan kita tutup, menjadi salah satu cara mencegah penyebaran korona,” ucapnya.

Berbeda halnya dengan Desa Bringinan Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo. Di Desa Bringinan ada lima jalan dipinggir jalan Raya Sumoroto-Balong yang masuk ke akses Desa tersebut.

Dari pantaun mediaponorogo.com semua tidak ada yang ditutup dan diberi plang, juga di pintu masuk poros masuk Ke balai desa juga tidak diberi Portal. Semua terbuka, seperti biasa, semua bisa masuk tanpa melalui penjagaan pintu masuk.

Barno selaku kepala Desa Bringinan Kecamatan Jambon mempunyai pendapat lain dengan penutupan akses jalan di pandemi covid-19 bertepatan dengan perayaan Idul Fitri 1441 H.

Barno mengatakan, wabah pandemi covid-19 kapan akan usai? Semua belum ada yang tau. Sehingga apa yang Kita sekarang ini hanyalah ikhtiar dan berusaha mencegah dan mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa.

Kemudian terkait, Kenapa Saya selaku Kades Bringinan, tidak ikut-ikutan menutup jalan? Padahal menutup akses jalan disaat banyak orang yang akan silaturahmi, sebagi bentuk salah satu usaha pencegahan penyebaran korona.

Selaku ketua Satgas Relawan covid 19 Desa Bringinan, Saya juga membenarkan bahwa menutup jalan akses masuk desa salah satu usaha.

“Perlu diingat, namanya jalan ini milik Umum/Negara. Siapa saja boleh menggunakan jalan tersebut. Terus apakah bisa atau ada jaminan dengan Metutup Jalan, Pandemi tidak masuk ke wilayah Kita?,” ungkap Barno.

Barno juga menambahkan, diaturan mana penanganan Covid 19 memperbolehkan Tutup Jalan, ini tentunya tidak ada. Korona bisa menyebar karena saling bersentuhan, saling berdekatan, bukan karena lewat jalan umum terus nular.

“Adanya dibuatkan Pos Penjagaan jalan masuk Desa, yang bermakna dijaga selama 24 jam, bila ada orang masuk di cek,” tegasnya.

Saya masih ingat pesan kearifan Lokal, Mbah….bilang Lee..ojo pisan-pisan, wani-wani nutup dalan Trabasan?? Yoo..Lee..wiialat gedhe, yen ra kuat iso nampeg ning awakmu dwe, ning yen awakmu kuat, iso nampeg neng anak turunmu utowo wargomu.

“Malah yen iso, dalan sing rung enek gek perlu wenehono jalan. Sing buntu yen perlu tembusen, Insyaaloh barokahe sumulur neng wargomu utowo neng anak turunmu selawase,” pungkasnya. (mny)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here