Home Daerah Bupati Ipong : 25 Persen DD Buat BLT, Jangan Dipaksakan Harus Habis

Bupati Ipong : 25 Persen DD Buat BLT, Jangan Dipaksakan Harus Habis

0

PONOROGO – Bupati Ipong Muchlissoni mengatakan, seluruh pemerintah desa di Kabupaten Ponorogo sudah melaksanakan perintah Menteri Desa untuk mengalokasikan 25 persen Dana Desa (DD) untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Namun, Bupati menegaskan, pengalokasian itu sifatnya platform atau alokasi. “Kalau memang ternyata di dalam warganya sudah tidak ada lagi yang perlu dikasih, ya uang itu tidak perlu dihabiskan,” tegas Bupati Ipong kepada wartawan, Rabu (6/5/2020).

Bupati mencontohkan, Pemkab Ponorogo sendiri mengalokasikan Rp 9 Milyar di APBD. Namun sampai kini uang itu masih utuh alias belum dipakai.

Mengapa ? “Karena hampir orang yang terdata terdampak itu sementara ini sudah tercover bantuan dari APBN dan Provinsi. Jadi itu tak bisa dipaksakan harus habis. Karena ini uang rakyat setiap rupiah yang dikeluarkan harus dipertanggungjawabkan,” tegas Bupati.

Disebutkannya, seluruh desa sudah menuntaskan 25 persen dana desa untuk BLT.

Apalah sudah dilaksanakan? “Belum. Karena masih menyelesaikan data. Hari ini selesai. Nanti kalau sudah dikeluarkan yang dapat BPNT, BPNTD, PKH dan BST serta provinsi, jika di desa masih ada yang belum dapat, katakan masih ada 30 orang maka yang 30 orang ini yang dapat,” sebutnya.

Bupati menyebut, jika tidak habis, dana 25 persen DD itu bisa dikembalikan nantinya ke APBDES untuk pembangunan desa.

“Berarti tidak habis dong dana 25 persen. Tidak apa-apa, nanti setelah Covid-19 selesai bisa dikembalikan lagi ke APBDES untuk kepentingan di desa sebelumnya. Jadi tidak ada yang salah paham soal ini,” sebutnya.

Bupati juga menjelaskan alasan kenapa besar jumlah bantuan tidak sama. “Jadi memang beda disesuaikan kemampuan masing-masing lembaga. Kenapa ada yang Rp 200 ribu, ada yang Rp 100 ribu, ada yang Rp 600rb,” sebutnya.

Namun Kemensos memang menyebut, Rp 600 Ribu itu diutamakan warga perkotaan yang memang paling banyak terdampak Covid-19.

“Itu disebutkan. Kemensos ancer-ancernya yang Rp 600 ribu itu kalau bisa untuk orang terdampak daerah perkotaan. Karena daerah kota biasanya banyak yang terkena dampak. Jadi seperti itu,” pungkasnya. (as)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here