PONOROGO – Pasca meninggalnya ASN Ponorogo yang berstatus PDP, Pemkab setempat bergerak cepat menelusuri siapa saja yang sempat kontak langsung dengan pegawai asal Magetan itu.
Meskipun ASN tersebut belum tentu positif Corona karena hasil swab belum keluar, namun Pemkab Ponorogo melakukan serangkaian penyelidikan.
Bupati Ipong Muchlissoni menegaskan, pihaknya mengecek apakah almarhum pernah ke Ponorogo atau tidak.
“Ternyata pernah, dia pernah ke Ponorogo kangen kawan UPTD PU Babadan 10 hari sebelum meninggal,” ungkapnya kepada wartawan, Jum’at (17/4/2020).
Mengetahui hal itu, Bupati melakukan tindakan cepat. “Karena itu langsung kita lakukan tindakan cepat, pertama kantor UPTD PU Babadan sejak kemarin ditutup,” sebutnya.
Ditutup sampai kapan? “Kantor UPTD PU ditutup sampai waktu belum ditentukan. Namun sekurang-kurangnya 15 hari sejak ditutup,” sebutnya.
Kemudian, seluruh pegawai UPTD kita suruh isolasi mandiri. Semua Tidak ada yang bergejala. Sehat semua,” ungkapnya.
Disamping itu, pihaknya menelusuri kontak tracking untuk mengetahui berapa banyak kawan dan sempat kontak langsung dengan siapa lagi.
“Sampai siang ini ketemu 35 orang. Sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan sudah diminta isolasi mandiri. Dan 35 orang itu dalam kodisi sehat, tidak ada gejala apapun yang mengarah Korona,” sebutnya.
Bupati menceritakan, Pemkab sebenarnya jauh hari sudah mengeluarkan edaran terkait keberadaan PNS Ponorogo yang tinggal di Madiun dan Magetan.
“Edaran itu saya kasih pilihan, boleh tinggal di Magetan otomatis tidak kerja atau tetep kerja namun harus menetap di Ponorogo alias tidak boleh pulang,” sebutnya.
Bahkan, Pemkab siap menggelontorkan anggaran mana kala tidak kuat bayar kos agar tidak bolak-balik pulang.
“Tapi almarhum ini memilih tidak kerja dan tinggal di Magetan. Itu sudah berlangsung satu bulan. Kalau tidak salah 28 hari tidak kerja,” sebutnya.
Sehingga Ipong memperkirakan kalau pun beliau positif Korona itu bisa jadi terkena di Magetan. “Tetapi beliau ini statusnya meninggal PDP. Sehari sebelum meninggal sudah diambil swab namun hasilnya belum keluar,” sebutnya.
Hasil swab ini penting kata Ipong untuk mengetahui dia positif atau karena sakit yang lain. Karena yang bersangkutan sebelum PDP saat menjadi pegawai memang punya riwayat penyakit hipertensi dan jantung. Jangan-jangan kemarin meninggal karena itu bukan karena Corona,” tandasnya. (as)