PONOROGO – Upaya peningkatan kualitas pendidikan di Jawa Timur terus dilakukan Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur.
Salah satunya dengan meningkatkan kompetensi pendidikan vokasi agar lulusan SMA/SMK siap kerja.
Hal ini disampaikan Kepala Dindik Jatim, Wahid Wahyudi dalam Rapat Koordinasi Pendidikan dan Pembinaan di Lingkungan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Ponorogo, Sabtu (15/2/2020).
Rapat yang dihadiri ratusan orang mulai dari Kepala Sekolah SMA/SMK PK-LK di Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Magetan Kabupaten ini menjadi kunjungan perdana Wahid semenjak menjabat sebagai Kepala Dindik Jatim.
Pihaknya bakal memberikan penghargaan kepada kepala sekolah yang membuka kompetensi baru di sekolah masing-masing.
“Akan saya minta gubernur menyerahkan penghargaan,” ujarnya.
Kadindik juga berpesan, agar kepala sekolah rajin membranding inovasi sekolahnya di media massa.
“Budayakan membranding prestasi agar informasi itu go publik. Harus diketahui umum,” ujarnya.
Wahid mengungkapkan dalam pendidikan vokasi saat ini perlu penyesuaian kurikulum SMK dengan DUDI (Dunia Usaha Dunia Industri). Hal ini untuk melihat link and match antara SMK, DUDI dan potensi lokal di wilayah nya.
Pria kelahiran Lamongan 27 Januari 1963 ini menegaskan masing-masing sekolah bisa mengevaluasi diri kalau ternyata kompetensi di SMK telah overload. Sehingga sudah waktunya membuka kompetensi baru yang dibutuhkan DUDI.
“Intinya ada pemetaan sejak kelas 10, mana lulusan yang masuk perguruan tinggi dan mana yang akan bekerja. Karena lulusan SMA yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi juga cukup banyak. Jadi harus ada lompatan inovasi pada kepada para kepala sekolah,” urainya di Gedung PGRI Ponorogo.
Plt Kepala Cabang Dinas Wilayah Ponorogo, Supardi mengungkapkan kunjungan Kepala Dindik Jatim secara langsung di Ponorogo diharapkan dapat lebih efektif dalam menyampaikan tujuan pendidikan di Jatim ke depannya pada sekolah. (as)