PONOROGO – Reyog Singo Sumowicitro SMPN 2 Kauman kembali menjadi juara 1 Festival Reyog Mini (FRM) Tahun 2019.
Untuk kedua kalinya secara berturut-turut SMP Negeri yang dipimpin Drs. Mulyono, M.Pd ini menjadi yang terbaik nangkring di papan puncak di kancah dunia reyog Ponorogo.
Singo Sumowicitro memang sudah diprediksi bakal jadi pemenangnya. Hal ini karena mampu menyuguhkan tampilan yang istimewa. Antara penari dan pengrawit tampil kompak.
Terlebih lagi pemain bisa bermain bersih. Artinya menguasai tari dan memahami karakter tokoh yang diperankan. Sehingga begitu reyog singo sumowicitro tampil penonton langsung terpukau dan memprediksi bahwa ini juaranya.
Sigit Nurbintoro, S.Pd Wakasek Sarana Prasarana & Humas SMPN 2 Kauman menegaskan, prestasi yang diraih Singo Sumowicitro adalah suatu kebanggaan dan menjaga harga diri Bantarangin.
Sebab, SMPN 2 Kauman berada di wilayah kerajaan Bantarangin yang merupakan cikal bakal Reyog Ponorogo.
“Menjadi juara 1 FRM adalah komitmen semua pihak, terutama siswa-siswi SMPN 2 Kauman karena wilayah Kauman termasuk kerajaan Bantarangin cikal bakal reyog Ponorogo,” ungkapnya.
Oleh karenanya, dalam seleksi pemainnya SMPN 2 Kauman menggelar audisi untuk memilih siswa yang betul-betul yang terbaik. “Sehingga anak semangat latihan tidak kenal lelah,” ungkapnya.
Dalam latihan pun siswa SMPN 2 Kauman dilakukan penuh karakter. Seperti ketika latihan wajib mengenakan kostum seperti jarik dan iket. Sehingga ketika lulus anak bisa melanjutkan prestasi di jenjang selanjutnya.
“Terbukti alumni SMPN 2 Kauman diterima dan memperkuat tim reyog SMA Favorit perkotaan,” sebutnya.
Prestasi ini juga memperkuat keberadaan SMPN 2 Kauman sebagai satu-satunya sekolah di Jawa Timur yang direkom untuk membuka kelas unggulan seni budaya.
Pihaknya pun menjamin regenerasi pemain reyog karena reyog sudah menjadi ekstra. “Siswa SD banyak yang ingin masuk ekstra reyog sehingga bibit pemain dapat terus eksis,” sebutnya.
Prestasi prestisius ini diraih juga karena kekompakan semua pihak. Mulai komite, bapak ibu guru, kepala sekolah, penari dan pelatihnya Ridzwan Miftahul Aji.
Termasuk dukungan Forpimka, seniman dan tokoh masyarakat Kecamatan Kauman.
“Karena reyog adalah sudah menjadi ikon SMPN 2 Kauman maka semua berniat harus juara,” tegasnya.
Sigit mengatakan, sekolahnya bakal lebih kerja keras lagi menghadapi FRM tahun 2020. Yakni dengan mencetak hattrick juara 1 tiga berturut-turut untuk memboyong piala Suromenggolo menjadi piala tetap. (ist)