PONOROGO, (MP) – Kalem dan tidak banyak omong. Namun soal pelajaran menghitung alias matematika hingga teknologi informasi jangan ditanya lagi.
Terlebih pelajar SMPN 1 Ponorogo ini ternyata mendapat predikat ranking pertama nilai ujian nasional (NUN) tertinggi se-Kabupaten Ponorogo.
Dialah Rizky Akbar Diastianto siswa SMPN 1 Ponorogo ini mencatatkan diri sebagai yang terbaik dengan nilai total NUN-nya 374.00.
Nilai setiap mata pelajaran yang diraih Akbar dalam ujian nasional berbasis komputer (UNBK) itu sangat memuaskan. Nilai bahasa Indonesianya 94,00; bahasa Inggris 90,00; matematika 100,00; dan IPA 90,00.
“Sejak awal saya berniat harus bisa. Setelah selesai ujian saya yakin bisa walaupun bukan yang terbaik. Alhamdulillah, hasil akhirnya saya rangking pertama se- Ponorogo,” terang siswa kelahiran Ponorogo 27 Juni 2002 ini.
Tak heran jika nilainya terbaik. Sebab, Akbar selama tiga tahun juga sudah menjadi langganan juara di kelasnya. Selain itu ia juga kerap kali menjuarai olimpiade bidang matematika.
Akbar membeberkan rahasia sukses Unas. Terutama nilai matematika yang sempurna 100.
Menurutnya, kunci menguasai Matik adalah sering mengerjakan latihan soal-soal. Juga mempelajari materi yang belum keluar.
“Untuk Matik tidak harus hapal rumus tapi paham dan sering latihan,” ungkapnya.
Akbar mengungkapkan tidak butuh waktu lama untuk belajar. Bahkan, ia tidak melulu belajar terus menerus. Namun ia masih bisa main game yang merupakan hobbynya.
“Main game dulu biar tidak tegang. Setelah itu bisa fresh untuk belajar,” sebutnya.
Hana Triastuti ibunda Akbar merasa bahagia dan terharu, putranya bisa memberikan yang terbaik untuk SMPN 1 Ponorogo.
“Perasaan saya senang dan bahagia, Akbar bisa mempersembahkan peringkat 1 nun tertinggi se kabupaten bagi SMPN 1 Ponorogo,” ungkapnya.
PNS yang bekerja sebagai Kabag Keuangan RSUD Dr. Hardjono Ponorogo ini mengatakan sejak SD, Akbar memang suka dengan pelajaran matematika. Makanya nilai mata pelajaran itu sempurna.
“Pondasi awal memang dibangun sejak SD dibimbing oleh ibu Endah yang berperan luar biasa. Tidak seperti guru namun sudah seperti orang tua sehingga terbentuk Akbar yang menonjol di bidang Matik,” ungkapnya.
Diataranya, kelas 4 dan 5 SD, Akbar sudah meraih juara 1 OSN Matematika Tingkat Kabupaten dan peringkat 5 tingkat Jatim.
Prestasi Akbar terus meningkat ketika masuk SMPN 1 Ponorogo. “Di bawah bimbingan guru SMPN 1 Ponorogo dia bisa juara OSN Kabupaten dan juara 6 tingkat provinsi. Bahkan meraih beasiswa Mendikbud dengan uang pembinaan Rp 3 Juta,” sebutnya.
Istri dari Suko Kartono Sekretaris DPRD Ponorogo ini mengungkapkan, cara belajar Akbar sama dengan pelajar umumnya.
Bedanya, ia lebih fokus pada matematika dan ilmu sains karena memang menyukainya.
“Dia suka main game. Sebagai ibu saya setiap hari juga aktif mengingatkan untuk belajar,” kata warga jalan Banda 17 Ponorogo ini.
Setelah lulus SMP maupun SMA, ia menyerahkan sepenuhnya sesuai keinginan anaknya. “Mungkin kebanyakan orang tua ingin anaknya menjadi dokter. Tapi melihat potensinya Matik kalau boleh menyarankan memilih teknik mesin atau TI,” katanya.
Dra. Yuli Dwi Astuti, M.Pd kepala SMPN 1 Ponorogo mengaku bangga dengan torehan Akbar. Apalagi selain meraih peringkat pertama, SMPN 1 Ponorogo juga mendominasi 10 besar NUN Tertinggi se Ponorogo. “Tujuh diantara 10 besar itu adalah siswa-siswi SMPN 1 Ponorogo,” ungkapnya.
Menurutnya, prestasi ini adalah berkat peran guru yang berhasil menstransfer knowledge. Selain itu juga orang tua yang mendukung program sekolah. “Tak kalah penting adalah motivasi dari anak untuk menggali potensi,” tegasnya.
Yuli juga mengucapkan selamat kepada anak didiknya yang selama tiga tahun penuh dengan prestasi. “Ini semua menjadi bukti bahwa selama ini apa yang dikatakan bahwa SMPN 1 Ponorogo sebagai sekolah favorit bukan gedungnya yang megah lebih dari itu mampu melahirkan anak berprestasi,” pungkasnya. (agus)