PONOROGO (MP) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo pada hari ketuju menghentikan pencarian Khoirul Syamsi (24 tahun) warga Desa Kwajon Kecamatan Bungkal yang hilang terbawa arus sungai Manca’an Paju Kecamatan Kota Ponorogo.
Kejadian yang sempat menggegerkan warga Ponorogo, Rabu (21/02/2018) pukul 15.30 WIB. Peristiwa itu terjadi saat Khoirul bersama teman yang lainnya sedang memancing. Informasi yang bisa dihimpun, saat itu korban sedang berusaha menolong salah satu temannya asal Sambit terpeleset dan tenggelam. Usaha korban berhasil menolong temannya dan berhasil menepi, namun naas yang dialami Koirul terseret arus sungai yang berpusar.
Walaupun proses pencarian sudah dihentikan, namun BPBD Ponorogo terus menjalin hubungan dengan BPBD Madiun, Ngawi dan BPBD Bojonegoro, karena seperti kasus yang sama akhirnya korban terseret arus sungai ditemukan di Bojonegoro. Penghentian pencarian itu dihentikan dengan berbagai pertimbangan dan sudah disepakati keluarga korban dan tim operasi SAR BPBD kabupaten Ponorogo.
Kepala Dinas BPBD Kabupaten Ponorogo Imam Bashori mengatakan, hingga hari ketuju proses pencarian korban Khoirul Syamsi yang terbawa arus sungai Manca’an Paju belum menuai hasil. “Hari pertama kejadian sampai hari ke empat pencarian dipusatkan di area Ponorogo, pada hari itu kita juga mengontak BPBD Kabupaten Madiun, Ngawi dan Bojonegoro yang dilewati arus sungai,” ujar Bashori, Selasa (27/02/2018).
Dia juga mengatakan, selama digelar operasi SAR kata Basori, pihaknya tidak sendirian tapi melibatkan semua pihak untuk komunikasi dan berkoordinasi serta dilaksanakan bersama-sama dengan dinas terkait yang memiliki kualifikasi untuk itu. “Hari ini kita kontak dengan BPBD Ngawi ada kabar penemuan korban, ternyata korban dari daerah Sukoharjo. Sedang dari Bojonegoro sampai hari ini juga belum ada informasi,” terangnya.
Dikatakan, untuk koordinasi dengan daerah lain pihaknya sejak hari pertama ada kejadian langsung kontak dengan kawan-kawan di daerah lain sepanjang aliran sungai yang dilewati. “Untuk Ponorogo hari ketuju operasi SAR pencarian korban Koirul Syamsi kita hentikan, artinya personal kita sudah tidak ada dialiaran sungai Manca’an area Ponorogo,” tukasnya. (mny)