PONOROGO (MP) – Pendaftaran lelang jabatan atau seleksi terbuka untuk eselon dua atau jabatan tinggi pratama (JTP) di Pemkab Ponorogo, akhirnya ditutup pada, Rabu ( 20/12) lalu.
Sesuai jadwal setelah penutupan pendaftaran, tanggal 27 dan 29 Desember dilakukan seleksi administrasi, sekaligus pengumuman hasil seleksi administrasi. Dilanjudkan tanggal 21 s/d 23 Januari 2018 dilakukan Assesment test (uji kompetensi) di PKPT BP2M FISIP Universitas Brawijaya Malang.
Tanggal 29 s/d 31 Januari 2018 dilakukan wawancara dan penelusuran rekam jejak. Tanggal 12 Februari pengumuman hasil seleksi , wawancara dan penulisan makalah. Kemudian tanggal 15 Februari penyampaian hasil seleksi kepada pejabat pembida kepegawaian Kabupaten Ponorogo.
Dalam lelang jabatan ini, ada enam jabatan eselon dua yang ditawarkan yakni, Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Kepala Dinas Pariwisata dan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja.
Sekda Ponorogo Agus Pramono kepada wartawan mengungkapkan ada warna baru dan berbeda dalam lelang jabatan tahun ini. Peraturan baru itu diharapkan pejabat yang terpilih nanti benar-benar akan tepat.
“Yang ikut lelang sekarang ini berbeda dengan lelang sebelumnya. Yang membedakan adalah runtutan yang akan menduduki jabatan itu, paling tidak harus sudah pernah menduduki jabatan itu (linier),” ujarnya.
Sekda juga menjelaskan, dari sekian yang sudah mendaftar semua memenuhi criteria itu. “Kalau masih ada sebagaian yang tidak memenuhi persyaratan itu, ya gugur di seleksi administrasi,” tuturnya.
Setelah selesai dilakukan seleksi administrasi, mereka yang lolos akan dikirim ke Universitas Brawijaya Malang. “Kita dalam lelang jabatan ini akan mencoba menggunakan Universitas Brawijaya Malang. Disana akan dilakukan seleksi, dan nanti juga ada hasilnya dan diumumkan memenuhi syarat atau tidak,” terang Sekda.
Setelah diumumkan dan hasil seleksi dari Universitas Brawijaya, dilanjutkan di tim pansel Ponorogo untuk wawancara. “Tahun ini ada perbedaan dengan tahun kemarin, kalau kemarin saat di diklat Propinsi nilainya 60%, kita (pansel Ponorogo) 40%. Tapi sekarang 50-50,” tukasnya. (mny).