Home Headline Bupati Ipong Larang Kadindik Hearing Seragam Batik, Ini Alasannya

Bupati Ipong Larang Kadindik Hearing Seragam Batik, Ini Alasannya

0

PONOROGO (MP) – Ketidak hadiran Kepala Dinas Pendidikan dan UPTD Dinas Pendidikan dalam dengar pendapat dengan Komisi D DPRD  Senin dan Selasa (11-12/12) lalu akhirnya terjawab. Ini penjelasan dari Bupati Ponorogo Ipong Muchlisoni kepada sejumlah awak media, Kamis (15/12).

“Memang Saya tidak mengijinkan Kepala Dinas Pendidikan dan UPTD hadir. Karena agendanya tidak ada dalam program kita. Kan agendanya koordinasi pengadaan seragam batik, kita kan tidak ada program pengadaan seragam batik. Terus apa yang mau dikoordinasikan,” ujarnya.

Dia juga menjelaskan, pihaknya kemudian memberikan disposisi kepada Sekda Agus Pramono agar dikomunikasikan dengan pimpinan dewan, dan Komisi D untuk diulang lagi. “Kalau koordinasi pengadaan seragam batik kan percuma saja, karena kita tidak ada pengadaan,” jelasnya.

Orang nomor satu di Pemkab itu juga menambahkan, program batik itu adalah programnya ditahun 2017. Dengan dua tujuan, pertama agar Ponorogo memiliki identitas, karena batik yang selama ini dipakai tidak jelas identitasnya. Yang kedua, dalam rangka membangkitkan kembali industri local batik Ponorogo.

“Dulu batik Ponorogo pernah Berjaya, Saya  ingin membangkitkan kejayaan itu kembali industry local batik Ponorogo. Caranya adalah, menciptakan pasar, kalau pasar diciptakan oleh masyarakat secara langsung, akan lambat. Maka saya buatlah kewajiban siswa harus memakai bathik dan ini batiknya yang sudah kita lombakan. PNS juga sama memakai batik,” terangnya.

Dikatakan, sebelumnya pihaknya sudah mengatakan kepada seluruh pengusaha batik di Ponorogo kalau pihaknya akan mengadakan kebijakan batik. Pemerintah menyiapkan uang, kita bikin pengadaan. “Tapi, Saya tidak mau. Karena kalau ini dilakukan, itu sering menjadi masalah dibelakang hari. Akhirnya khusus untuk siswa, Saya bantukan kepada yang miskin sebesar Rp. 170 ribu/tahun persiswa. Dan tahun ini sudah kita kasih,” paparnya.

Agar dalam pengadaannya dengan pengusaha batik local, maka pihaknya meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan Ponorogo , agar para siswa membeli di Koperasi sekolah atau pengusaha batik local.

“Kenapa hal ini Saya lakukan, karena kita kawatir kalau sampai dimasuki pengusaha batik dari Solo atau dari mana-mana.  Kalau sampai hal itu terjadi, maka tujuan Saya untuk membangkitkan pengusaha batik local tidak terjadi,” tukasnya.  (mny)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here