PONOROGO, (MP) – Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo bekerjasama dengan MKKS SMP Negeri Kabupaten Ponorogo menyelenggarakan Lomba Menghafal Biografi Bung Karno tingkat SMP di Gedung Karsa Bhakti SMPN 2 Ponorogo, Senin dan Selasa (25-26/9/2017).
Lomba yang digelar dalam rangka menyongsong sumpah pemuda ke-89 ini diikuti oleh sebanyak 107 peserta yang berasal dari perwakilan siswa SMP se Kabupaten Ponorogo.
Drs. Parwoto, M.Si Ketua MKKS SMP Negeri selaku panitia penyelenggara mengatakan, lomba ini digelar dalam rangka seleksi calon peserta lomba menghafal biografi Bung Karno.
Sebab, dari ratusan peserta tersebut akan dipilih 7 siswa terbaik yang akan dikirimkan mewakili kabupaten Ponorogo.
Mereka akan berkompetisi dengan perwakilan kabupaten wilayah eks karisidenan Kediri dan Madiun. Yakni dalam lomba yang digelar di Kabupaten Blitar tanggal 25 sampai 26 Oktober 2017 mendatang.
“Tujuh pemenang lomba ini akan maju mewakili Ponorogo,” ungkap Drs. Parwoto, M.Si.
Sementara itu, ratusan peserta ini pun tampak berjuang keras menghapal 66 point kejadian penting dalam Kehidupan Bung Karno (BK) sang proklamator. Mulai hari Lahir 6 Juni Tahun 1901 hingga tanggal 7 November 2012 saat BK ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Republik Indonesia.
Para peserta nampak semangat meskipun melewati hapalan tersulit. Yakni terkait detail pemberian 26 Dr HC yang meliputi tanggal, bidang keilmuan, kota/negara dan universitas yang memberikan.
Mereka dinilai oleh dewanjuri yang kompeten di bidangnya. Seperti Dasar Daminto S.Pd M.Pd, Drs. Agus Prasmono M.Pd dan Rahmadi Ardilah, S.Si.
“Yang bisa hafal 66 item secara urut dengan intonasi dan pelafalan yang bagus dalam waktu 10 menit mereka lah yang masuk nominasi,” sebutnya.
Menurut Parwoto, lomba ini penting digelar untuk menjawab kebutuhan generasi muda untuk mengenal pribadi BK sebagai Penggali Pancasila Dasar Negara, bukan sekedar Proklamator atau orator. “Lebih penting lagi terus tumbuh generasi bangsa yang tidak buta sejarah,” tandasnya.
Hal ini sesuai dengan tujuan lomba. “Yakni sebagai upaya memberikan pengetahuan tentang sejarah sang proklamator, menanamkan rasa nasinalisme dan patriotisme pada generasi muda serta melatih ketrampilan menghafal yang potensial dan berkompeten,” bebernya.
Menurutnya, mencintai sosok BK dapat menjadi modal untuk mencintai warisannya yaitu Pancasila yang juga Dasar Negara RI. “Meski demikian, harus dipastikan bahwa yang paling penting adalah mengetahui dan menegakkan ajaran-ajaran BK yaitu Pancasila dalam Kehidupan berbangsa dan bernegara,” tegasnya. (asr)