PONOROGO, (MM) – Predikat Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional yang diraih SMPN 5 Ponorogo nyatanya bukan sekadar label belaka. Karakter yang peduli dan berbudaya lingkungan sudah tertanam pada diri semua warga sekolah. Pun, kecintaan siswa SMPN 5 Ponorogo terhadap lingkungan tidak hanya sekadar kata namun tindakan nyata.
Salah satu bukti kepedulian lingkungan itu ditunjukkan oleh para siswa SMPN 5 Ponorogo dengan membersihkan sampah-alun-alun. Aksi ini digelar lantaran Alun-alun Ponorogo penuh dengan sampah pasca dilaksanakannya Grebeg Suro dan Festival Nasional Reyog Ponorogo selama delapan hari penuh. Kontan saja alun-alun sebagai fasilitas umum ini berserakan sampah.
Melihat kondisi itulah, memantik SMPN 5 Ponorogo melakukan aski bersih-bersih. Tak tanggung-tanggung, aski peduli lingkungan ini diikuti oleh sekitar 300 siswa-siswi SMPN 5 Ponorogo. Bahkan, sang kepala sekolah Hj. Nunuk Sri Murni Karyati, M,Pd tak segan berbaur dengan siswa dan guru untuk bersama-sama membersihkan fasilitas umum Alun-alun kebanggaan warga Ponorogo itu.
Dengan menggunakan alat sederhana seperti sapu, sorok, serta kantong sampah para siswa tampak tanpa ragu memunguti sampah di sudut ruang publik tersebut. Mereka mengumpulkan sampah yang berserakan di sejumlah titik. Sampah yang dibersihkan dikumpulkan di gerobak sampah.
Semua jenis sampah dipungut yang berserakan di saluran alun-alun, panggung utama, maupun sekitar patung macan Alun-alun. Baik sampah anorganik seperti plastik yang sulit terurai maupun sampah organik yang bisa terurai alami.
Tidak butuh lama, alun-alun Ponorogo nampak bersih dari jenis sampah seperrti tissue, bungkus permen, sisa makanan dan jajanan yang berserakan. Aski yang dimulai pukul 07.00 itu selesai pukul 08.30 WIB. Begitu selesai siswa pun langsung kembali ke sekolah untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM).
Kepala SMPN 5 Ponorogo mengatakan, kepedulian lingkungan sudah menjadi komitmen siswanya. Apalagi menurut dia, ikut merawat lingkungan sekitar tidak sulit untuk dilakukan. Apalagi, Alun-alun adalah pusat keramaian kabupaten Ponorogo. Jika sampai terlihat kotor tentu akan mengganggu. “Kami bersama LH cancut tali wondo agar ponorogo bersih dan sehat,” tegasnya.
Aksi dilakukan menggugah semangat cinta lingkungan bagi masyarakat. Menurut dia dengan kegiatan ini juga akan membentuk karakter anak didik. Selain itu bisa mengedukasi masyarakat tentang kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan. “Aksi ini memang kecil tapi penting. Kalau kegiatan seperti ini sering dilakukan, otomatis akan menggugah perilaku masyarakat,” ujarnya.
Aksi yang dilakukan SMPN 5 Ponorogo ini murni karena rasa peduli dan kesadaran terhadap kebersihan lingkungan. Apalagi, SMPN 5 Ponorogo adalah sekolah adiwiyata yang sudah terbiasa dengan kepedulian terhadap lingkungan. “Peduli lingkungan memang sudah menjadi program SMPN 5 Ponorogo,” ungkapnya.
Nur salah satu siswa SMPN 5 Ponorogo mengaku senang bisa melakukan aski peduli alun-alun Ponorogo. Sebagai generasi muda, dia bersama teman-teman kelas 7 merasa terpanggil untuk peduli Ponorogo. Menurutnya, hal kecil yang bisa dilakukan adalah dengan merawat alam dan membersihkan lingkungan. “Dibantu bersama petugas LH bersama-sama membersihkan, dengan kegiatan kami lakukan harapannya akan meringankan petugas,” katanya. (asr)