PONOROGO – Agenda silaturahim keluarga besar Muhammadiyah Ponorogo dan resepsi Milad Aisyiyah ke-105 terasa istimewa.
Hal ini karena dihadiri langsung oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Dr. HM. Saad Ibrahim, MA
dan juga Bupati Ponorogo Drs. H. Ipong Muchlissoni.
Acara yang bertajug silaturahim keluarga besar Muhammadiyah Ponorogo dan Resepsi Milad Aisyiyah ke-105 ini mengangkat tema “Aktualisasi Risalah Pencerahan untuk Dahwah Melintas Batas”.
Maftuh Bahrul Ilmi dalam sambutannya mengatakan ada yang berbeda dalam kegiatan milad ini. Yakni dikemas dalam bentuk silaturahim keluarga besar Muhammadiyah dan Aisyiyah.
“Alasannya simpel, menyambung silaturahim itu wajib hukumnya. Nilai-nilai silaturahim harus terus menerus diaktualisasikan dan dirawat dalam bermuhammadiyah,” tegasnya.
Pun, kolaborasi PDM dan PDA dalam menghelat sebuah kegiatan diharapkan bisa menjadi contoh bagi jajaran di bawahnya.
“Ini sebagai uswah kepada jajaran cabang, ranting dan seluruh amal usaha bahwa sinergi itu indah dan berjamaah itu berkah,” terang Drs. H. Maftuh Bahrul Ilmi, MH Ketua PDM Ponorogo.
Maftuh mengajak bersyukur atas nikmat karunia Allah SWT karena Muhammadiyah dan Aisyiyah berkembang dan bertahan sampai sekarang.
Pihaknya juga meminta untuk bermuhasabah atas segala kekurangan dan kelemahan dalam berorganisasi. “Milad ini momentum perubahan atau transformasi Muhammadiyah yang maju di berbagai bidang,” sebutnya.
Muhammadiyah, lanjut Maftuh sebagai organisasi keagamaan dan kemasyarakatan mempunyai misi dakwah tajdid.
PDM Ponorogo pun melakukan terobosan dalam mengemban tugas dakwah yakni menggerakkan dakwah bekerjasama dengan dewan masjid.
“Ada 60 titik yang dikunjungi setiap akhir pekan. Sehingga armada yang dimiliki tidak pernah digarasi karena untuk mengantar muballig,” sebutnya.
Ia juga mengajak jajaran dan anggota untuk mengamalkan usaha di bidang pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi dan pusat keunggulan. “Ini penting agar gerakan islam kompetitif dan punya daya tawar,” pintanya.
Di bagian akhir pidato, Maftuh kembali mengajak untuk terus berkiprah tak kenal lelah menggerakkan amal usaha Muhammadiyah dan Aisyiyah.
“Hadirkan kualitas yang bermanfaat terbaik untuk masyarakat Ponorogo. Jadilah uswah hasanah dakwah tajdid yang mencerahkan. Jaya lah Muhammadiyah Dirgahayu Aisyiyah,” ucapnya.
Ketua PDA Ponorogo Hj. Titi Listyorini, SH dalam pidatonya mengatakan, diusianya yang sudah 105 ini Aisyiyah Ponorogo telah berkiprah melaksanakan berbagai bentuk kegiatan dan mengembangkan amal usaha. “Bahkan, telah melintas batas yang dilandasi nilai-nilai Islam yang berkemajuan dan gerakan pencerahan,” ungkapnya.
Bupati Ponorogo Drs. H. Ipong Muchlissoni mengapresiasi peran serta Muhammadiyah dan Aisyihah dalam membangun bangsa.
“Apa jadinya Indonesia ini tanpa Muhammadiyah dan Aisyiyah. Banyak hal penting telah dikerjakan yang semestinya itu dilakukan negara. Terima kasih kepada Muhammadiyah dan Aisyiyah yang telah banyak berkontribusi dalam pembangunan bangsa,” apresiasi Bupati.
Sedangkan Ketua PWM Jatim Dr. H. M. Saad Ibrahim, MA menegaskan bahwa urusan bangsa memang tidak bisa diselesaikan satu elemen saja. “Harus menyatu. Jangan meniadakan, memusuhi dan menghancurkan yang lain. Karena proyeksinya kepentingan bangsa yang lebih besar,” ujarnya.
Saad berharap Muhammadiyah dan Aisyiyah bisa bermanfaat lebih besar kepada semua elemen masyarakat. “Muhammadiyah dan Aisyiyah bisa bermanfaat untuk yang lain itu baru luar biasa,” pungkasnya.
Sementara itu, dalam milad ini berlangsung pula penyerahan hadiah lomba senam cuci tangan TK ABA dan lomba Padusa serta penghargaan kepada kader TB Terbaik.
Selain itu, berlangsung pula penyerahan sertifikat tanah wakaf Bedikulon, Bungkal, Demangan dan Ronowijayan Siman oleh Kakan BPN Ponorogo.
Juga penandatanganan prasasti peresmian gedung perpustakaan, asrama santri PPTQ Ahmad Dahlan, dan ruang guru SLB A Aisyiyah. (asr)
