KOTA, Media Ponorogo – Prestasi membanggakan kembali diraih oleh SMA Negeri 3 Ponorogo, salah satu sekolah unggulan di kota ini.
Kali ini, sekolah yang dikenal dengan inovasi dan kualitas pendidikan tinggi ini mendapatkan kehormatan luar biasa dengan diundang secara resmi untuk berpartisipasi dalam sebuah forum ilmiah internasional bergengsi di Malaysia.
Penghargaan ini menjadi bukti nyata bahwa karya dan inovasi siswa-siswi SMAN 3 Ponorogo sudah diakui secara global.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program pengembangan kualitas pendidikan yang telah dirancang secara matang oleh sekolah.
Kepala SMAN 3 Ponorogo, Dr. Sasmito Pribadi, M.Pd., menjelaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari rencana strategis (renstra) empat tahun yang dijalankan secara konsisten.
“Sejak awal, kami fokus meningkatkan kualitas siswa melalui berbagai program, mulai dari Research School, Kelas Internasional, hingga Go International. Kini, alhamdulillah, SMAN 3 Ponorogo sudah masuk dalam komunitas ilmiah internasional,” terang Sasmito.
Undangan ini langsung datang dari penyelenggara utama, Universiti Sains Islam Malaysia (USIM), dan didukung oleh kolaborasi akademik dengan Universiti Teknologi Malaysia (UTM).
Forum yang akan diikuti adalah “The 10th International Conference on Innovation and Best Practice in Education (ICIBPE 2025)”, yang berlangsung selama enam hari, mulai 14 hingga 19 November 2025.
Delegasi dari Ponorogo terdiri dari satu siswa berprestasi, Azizul Sultan Imanullah, dan seorang guru pendamping, Nadhif Saputra, M.Pd.
Kehadiran mereka di forum ini bukan sekadar sebagai peserta, tetapi juga sebagai presenter karya ilmiah yang dianggap relevan dan signifikan oleh komunitas akademik internasional.
Kepala sekolah menambahkan bahwa undangan ini merupakan bukti nyata bahwa kerja keras, dedikasi, dan inovasi ilmiah siswa-siswinya mampu bersaing di tingkat dunia.
“Ini adalah pencapaian luar biasa yang menunjukkan bahwa standar pendidikan dan kemampuan riset terapan siswa kami sudah sejajar dengan institusi pendidikan internasional,” ujarnya penuh bangga.
Selain sebagai ajang presentasi karya ilmiah, ICIBPE 2025 juga akan menjadi forum diskusi mengenai isu-isu terkini di bidang pendidikan global.
Melalui forum ini, diharapkan kolaborasi dan jejaring internasional dapat semakin diperkuat, membuka peluang bagi sekolah untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sasmito berharap, “Kerjasama berkelanjutan dengan UTM dan partisipasi di USIM ini akan membuka lebih banyak jalur dan kesempatan bagi sekolah kami untuk terus berinteraksi, bertukar pengetahuan, dan berkontribusi aktif dalam dunia akademik internasional. Ini adalah langkah awal untuk menjadikan SMAN 3 Ponorogo sebagai pusat inkubasi inovasi siswa di tingkat regional dan nasional.”
Keberhasilan ini menegaskan posisi SMA Negeri 3 Ponorogo sebagai salah satu lembaga pendidikan menengah yang konsisten melahirkan generasi peneliti muda yang siap bersaing di panggung internasional.
Sekolah ini terus membuktikan bahwa kualitas pendidikan dan inovasi ilmiah siswa mampu menembus batas-batas geografis dan budaya, membawa nama Ponorogo dan Indonesia di kancah dunia. (ist/mas)
