TRENGGALEK, Media Ponorogo – Sebagai upaya nyata dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan berbasis energi, PT PLN (Persero) melalui PLN UP3 Ponorogo menjalin kolaborasi strategis dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Kamar Dagang dan Industri (Kadin), serta Bank Jatim di Kabupaten Trenggalek, Senin (4/8/2025).
Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara sektor energi, dunia usaha, dan layanan keuangan demi mendukung geliat ekonomi masyarakat, khususnya pelaku UMKM dan sektor produktif lokal.
Melalui kerja sama ini, PLN berkomitmen menyediakan listrik yang andal dan berkelanjutan sebagai fondasi utama dalam menggerakkan roda ekonomi di daerah. Dukungan ini diiringi dengan fasilitasi pembiayaan usaha oleh Bank Jatim serta pemberdayaan dan pendampingan usaha dari HIPMI dan Kadin Trenggalek.
“Listrik bukan hanya kebutuhan dasar, tetapi juga penggerak utama pertumbuhan ekonomi rakyat. Dengan listrik yang andal, pelaku usaha dapat meningkatkan produktivitas dan memperluas usahanya. Sinergi ini menjadi langkah strategis untuk menciptakan ekosistem usaha yang lebih tangguh dan berkelanjutan,” ujar Suzana Zein, Manager PLN UP3 Ponorogo.
Kolaborasi ini juga membuka peluang pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) melalui program Renewable Energy Certificate (REC), serta penggunaan layanan kelistrikan berbasis digital seperti PLN Mobile dan Electrifying Agriculture untuk pelaku usaha di sektor pertanian, perikanan, dan UMKM.
Perwakilan HIPMI Trenggalek, Adiema Rahmadani, menyampaikan bahwa kolaborasi lintas sektor ini sejalan dengan visi pengusaha muda untuk menciptakan ekonomi kerakyatan yang adaptif dan berdaya saing.
“Kami menyambut baik kerja sama ini karena listrik adalah salah satu komponen vital dalam operasional UMKM. Ketika listrik tersedia dengan baik, maka produktivitas pun meningkat. HIPMI siap bersinergi dengan PLN dan stakeholder lain untuk mendampingi pelaku usaha,” jelasnya.
Sementara itu, Bangkit Eka Purwantoro, anggota Kadin Trenggalek sekaligus pegawai Bank Jatim yang membidangi pembiayaan kredit usaha, turut menegaskan pentingnya keberadaan energi listrik dalam menopang dunia usaha.
“Kami melihat masih banyak pelaku UMKM di Trenggalek yang potensial namun terkendala akses listrik yang stabil dan pembiayaan usaha. Kolaborasi ini bisa menjadi solusi nyata, di mana akses energi dan modal usaha berjalan berdampingan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Bangkit menambahkan bahwa kondisi dunia usaha di Trenggalek saat ini menunjukkan semangat yang tinggi namun masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti keterbatasan infrastruktur, pembiayaan, dan teknologi.
Selain itu, daya beli masyarakat juga mengalami penurunan, yang berdampak langsung pada omzet pelaku usaha, terutama sektor mikro dan kecil. Meski begitu, potensi pengembangan usaha sangat besar, khususnya di sektor pertanian, perikanan, dan industri kreatif berbasis lokal.
Langkah sinergis antara PLN, HIPMI, Kadin, dan Bank Jatim ini diharapkan mampu mempercepat transformasi ekonomi daerah, mengurangi kesenjangan akses listrik, serta menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat Trenggalek. (mny).
